Kamis, 4 September 2025

Timnas Indonesia

Patrick Kluivert Beri Pernyataan Tegas di Timnas Indonesia, Alarm Bahaya untuk Pratama Arhan

Pernyataan tegas Patrick Kluivert selaku pelatih baru Timnas Indonesia dalam sesi konferensi pers perdana menjadi alarm bahaya untuk Pratama Arhan.

|
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Suci BangunDS
Instagram Pratama Arhan
Pratama Arhan dalam sesi Pemusatan Latihan (TC) jelang pertandingan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Australia, September 2024. Dalam artikel mengulas tentang pernyataan tegas Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia dalam sesi konferensi pers perdana yang menjadi alarm bahaya, terutama untuk Pratama Arhan, Minggu (12/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan tegas Patrick Kluivert selaku pelatih baru Timnas Indonesia dalam sesi konferensi pers perdana, Minggu (12/1/2025) kemarin, menjadi alarm berbahaya bagi beberapa pemain langganan Garuda terutama Pratama Arhan.

Seperti diketahui, Kluivert secara resmi telah diperkenalkan PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong, kemarin sore.

Dalam perkenalannya tersebut, Kluivert berbicara banyak soal alasannya menerima pinangan melatih Timnas Indonesia hingga filosofi permainan yang ia usung nantinya.

Legenda sepak bola Belanda itu, juga mengungkapkan misi besarnya untuk membawa Garuda menembus Piala Dunia 2026 juga.

Menariknya lagi, sosok yang pernah menjadi pemain Ajax dan Barcelona itu, berbicara soal pentingnya menit bermain pemain Timnas Indonesia di level klub.

Baca juga: Belandanisasi Timnas Indonesia Kian Kental, PSSI Teken Kontrak 3 Asisten Pelatih Patrick Kluivert

Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan media, Kluivert menjelaskan pentingnya seorang pemain tim nasional untuk mendapatkan menit bermain yang cukup ketika di klub.

"Jika para pemain tim nasional tidak punya waktu bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan," kata Kluivert dalam tayangan Youtube PSSI.

"Kami juga harus mendiskusikan hal semacam itu dengan pelatih fisik sang pemain di klub,"

"Hal-hal semacam itulah yang penting, tidak hanya mereka datang lalu bermain,"

"Kami harus sepenuhnya mengecek bagaimana pemain tersebut berlatih, apakah ada latihan ekstranya juga," tukasnya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Pelatih Kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan Asisten Pelatih Kepala Denny Landzaat menunjukkan jersey saat konferensi pers di Jakarta, Minggu, (12/1/2025). Pelatih Kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert bersama Asisten Pelatih Denny Landzaat dan Alex Poster resmi resmi diperkenalkan dengan kontrak selama dua tahun untuk menangani Timnas Indonesia menggantikan Pelatih Kepala sebelumnya Shin Tae-yong yang diberhentikan oleh PSSI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Pelatih Kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan Asisten Pelatih Kepala Denny Landzaat menunjukkan jersey saat konferensi pers di Jakarta, Minggu, (12/1/2025). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Apa yang dikatakan Kluivert tentu menjadi sinyal bahwa salah satu indikator dirinya memanggil pemain untuk bergabung dengan skuad Timnas Indonesia, yakni soal menit bermain di klub.

Meskipun hal itu tidak sepenuhnya mutlak, pernyataan tegas Kluivert soal hal itu layak diperhatikan pemain langganan Garuda.

Hal ini mengingat ada beberapa pemain langganan Timnas Indonesia yang masih berjuang untuk mendapatkan menit bermain di level klub.

Salah satunya Pratama Arhan yang diketahui menjadi langganan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong, namun kerapkali disorot.

Sorotan yang tertuju pada Pratama Arhan biasanya menyoal menit bermain yang ia dapatkan di level klub.

Tidak bisa dipungkiri, menit bermain yang didapatkan Pratama Arhan saat bermain di level klub dan tim nasional sangat berbeda.

Di Timnas Indonesia, Pratama Arhan diketahui menjadi langganan skuad Garuda hingga mendapat jaminan menit bermain entah sebagai starter ataupun pemain pengganti ketika dilatih Shin Tae-yong.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah caps yang ditorehkan Pratama Arhan sejak debut bersama Timnas Indonesia tahun 2021 silam.

Pratama Arhan (kanan) melakukan selebrasi seusai mencetak gol untuk timnas Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 27 Januari 2022.
Pratama Arhan (kanan) melakukan selebrasi seusai mencetak gol untuk timnas Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 27 Januari 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Tak kurang dari 50 caps telah diukir Pratama Arhan bersama Timnas Indonesia level senior di berbagai ajang internasional.

Kemampuan spesial Pratama Arhan khususnya saat lemparan ke dalam seakan menjadi atribut yang diandalkan Garuda.

Dan keunikan itulah yang barangkali membuat Pratama Arhan selalu menjadi langganan Timnas Indonesia.

Selain memang kualitasnya sebagai fullback kiri yang enerjik dan spartan permainannya, membuat Shin Tae-yong menyukainya.

Hanya saja memang, situasi Pratama Arhan seakan berbalik 180 derajat ketika kembali dari timnas untuk memperkuat klubnya.

Sebelum memutuskan pindah ke Bangkok United di Liga Thailand pada bulan ini, Pratama Arhan seperti kesulitan mendapatkan menit bermain di level klub.

Jangankan mendapatkan menit bermain sebagai starter atau pemain pengganti, Pratama Arhan masih kesulitan untuk sekedar menembus skuad di timnya sendiri.

Sejak meninggalkan PSIS Semarang pada Maret 2022 untuk bergabung dengan Tokyo Verdy (Liga Jepang) dan Suwon (Liga Korea Selatan).

Pratama Arhan seakan dipaksa untuk terus bersabar jika ingin sekedar bermain dengan dua klub beda negara tersebut.

Misalnya di Tokyo Verdy yang menjadi klub pertama yang dibela Pratama Arhan saat abroad, pemain kelahiran Blora itu hanya mendapat menit bermain sangat minim.

Selama hampir 2 musim memperkuat Tokyo Verdy, Pratama Arhan hanya merasakan 4 kali bermain di tim utama.

Jika dilihat dari menit bermainnya, Pratama Arhan hanya mencatatkan 255 menit bermain saja dari empat laga tersebut.

Empat laga yang dimainkan Pratama Arhan bersama Tokyo Verdy terjadi saat timnya melawan Tochigi FC (45 menit), Shimizu Pulse (10 menit), Thespaku Gunma (90 menit) dan FC Tokyo (110 menit).

Hanya mendapat menit bermain sebanyak empat laga selama hampir dua musim memperkuat Tokyo Verdy jelas menjadi bukti Pratama Arhan belum mampu mendapat kepercayaan penuh dari tim pelatih.

Minimnya menit bermain itulah yang akhirnya membuat Pratama Arhan pindah ke Suwon FC pada Januari 2024 lalu.

Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan saat dalam turnamen Piala Asia U23 2024.
Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan saat dalam turnamen Piala Asia U23 2024. (Instagram Pratama Arhan)

Situasi malah kian rumit, karena Pratama Arhan semakin jarang mendapat kesempatan bermain di klub Korea Selatan tersebut.

Buktinya, Pratama Arhan hanya bermain dua laga dengan rincian empat menit saja dan mendapat kartu merah di Suwon FC.

Setelah setahun membela Suwon FC, akhirnya Pratama Arhan pindah ke Bangkok United dan langsung mendapatkan menit bermain pada laga debutnya melawan Buriram United, Minggu (12/1/2025) kemarin.

Melihat sedikitnya menit bermain yang didapat Pratama Arhan saat berkarier di Liga Jepang atau Korea Selatan, tentu harus bisa ia perbaiki setelah melanjutkan karier di Liga Thailand.

Hal ini dikarenakan jika menit bermain Pratama Arhan masih saja kurang di klub barunya saat ini, bukan hal mustahil dia tidak akan mendapat panggilan Timnas Indonesia dari Kluivert.

Selain Pratama Arhan, sebenarnya ada pula pemain langganan Timnas Indonesia lain yang juga masih mendapat menit bermain minim di klubnya masing-masing.

Seperti misalnya Justin Hubner (Wolves), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City), hingga Marselino Ferdinan (Oxford United).

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
3
3
0
0
8
4
4
9
2
Chelsea
3
2
1
0
7
1
6
7
3
Arsenal
3
2
0
1
6
1
5
6
4
Tottenham
3
2
0
1
5
1
4
6
5
Everton
3
2
0
1
5
3
2
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan