Liga Italia
Drama Internal Juventus, Konflik Thiago Motta dengan Pemain Bikin Manajemen Pusing
Juventus dilanda drama internal seputar konflik sang pelatih Thiago Motta dengan pemainnya sendiri. Hal itu mencuat setelah kekalahan di Coppa Italia.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Namun, manajemen Juventus sebanarnya juga bingung dan kecewa dengan performa buruk tim setelah tersingkirnya dari Coppta Italia, terutama setelah sebelumnya meraih empat kemenangan beruntun.
"Pertandingan itu sulit dijelaskan. Itu adalah performa yang tidak bisa diterima," lanjut Giuntoli.
Kini, Juventus memiliki misi utama: memastikan tiket ke Liga Champions musim depan.
Hal ini bukan hanya keinginan manajemen, tetapi juga tuntutan dari pemilik klub.
Baca juga: 2 Sumbu Juventus Bergerak Berlawanan, Masa Depan Thiago Motta Gelap
Masa Depan Motta Masih Belum Jelas
Terlepas dari pernyataan resmi klub, masa depan Thiago Motta masih belum aman, seperti yang telah dilaporkan sejumlah sejumlah media Italia.
Posisi pelatih 44 tahun itu akan terus dipantau hingga akhir musim.
Bahkan jika Juventus berhasil finis di empat besar, manajemen masih mempertimbangkan opsi lain.
Beberapa pihak di dalam klub kembali menghidupkan ide untuk memulangkan Antonio Conte, yang sebelumnya sempat dipertimbangkan tahun lalu.
Namun, ini masih sebatas wacana, belum ada keputusan konkret.
Sebaliknya, ada juga pihak yang menilai bahwa memecat Motta setelah hanya satu musim adalah keputusan yang terlalu tergesa-gesa.
Terutama, mengingat investasi klub di bursa transfer belum memberikan hasil maksimal.
Juventus berencana membangun proyek jangka panjang selama dua hingga tiga tahun, bukan hasil instan.
Menurut Football Italia, jika Juventus memecat Motta dan stafnya, klub harus mengeluarkan biaya mencapai 20 juta euro dollar sebagai kompensasi.
Keuangan Juventus: Perbaikan atau Ancaman Baru?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.