Kamis, 2 Oktober 2025

Liga Champions

Liverpool Dipaksa Membumi Usai Tersingkir dari Liga Champions, Luis Enrique Terbukti Ampuh

Liverpool secara tidak langsung kembali dipaksa bersikap membumi setelah tersingkir dramatis di 16 besar Liga Champions, Rabu (12/3/2025) dinihari.

Liverpool.com
LIVERPOOL TERSINGKIR - Liverpool secara tidak langsung kembali dipaksa bersikap membumi setelah tersingkir dramatis di 16 besar Liga Champions, Rabu (12/3/2025) dinihari. (Laman Resmi Liverpool) 

TRIBUNNEWS.COM - Liverpool secara tidak langsung kembali dipaksa bersikap membumi setelah tersingkir dramatis di 16 besar Liga Champions, Rabu (12/3/2025) dinihari nanti.

Berbekal keunggulan agregat skor 1-0 pada leg pertama, Liverpool gagal mempertahankan hal tersebut di leg kedua.

Liverpool yang berstatus tuan rumah pada leg kedua justru kalah dengan cara tragis di Stadion Anfield, dinihari tadi.

Gol penyama agregat yang dicetak Ousmane Dembele (12') menjadi awal dari drama Liverpool vs PSG di Anfield.

Gol pemain asal Prancis itu seakan membuat permainan kedua tim makin seru, menarik dan menegangkan.

Hingga pada akhirnya, Liverpool dibuat frustrasi lantaran tidak mampu menjaringkan satu gol pun ke gawang PSG.

Baca juga: Komentar Arne Slot setelah Liverpool Tersingkir dari UCL di Anfield: The Reds Habis Keberuntungan

Agregat skor sama pada waktu normal, membuat laga Liverpool vs PSG berlanjut ke extra time dalam 2x15 menit.

Namun, agregat skor juga masih sama 1-1 lantaran baik Liverpool dan PSG gagal mencetak gol di waktu tambahan.

Pemenang laga akhirnya harus diputuskan lewat adu penalti, di mana PSG justru menjadi pemenangnya.

Liverpool secara tragis disingkirkan PSG di 16 besar Liga Champions
Liverpool secara tragis disingkirkan PSG di 16 besar Liga Champions lewat drama adu penalti yang berlangsung di Stadion Anfield, Rabu (12/3/2025).

Empat eksekutor penalti PSG yakni Vitinha, Goncalo Ramos, Ousmane Dembele dan Desire Doue mampu menuntaskan tugasnya dengan baik.

Sementara, satu-satunya algojo penalti Liverpool yang mengelabui Gianluigi Donnaruma ialah Mohamed Salah.

Dua eksekutor Liverpool yang maju di kesempatan kedua serta ketiga yakni Darwin Nunez dan Curtis Jones gagal.

Kekalahan dengan skor 1-4 lewat adu penalti akhirnya menyudahi perjuangan Liverpool di Liga Champions musim ini.

Ambisi Liverpool untuk bisa melaju sejauh mungkin termasuk memenangkan gelar Liga Champions akhirnya sirna.

Jangankan merebut gelar juara Liga Champions dari tangan Real Madrid, untuk lolos ke 8 besar, Liverpool telah gagal.

Dengan terhentinya langkah Liverpool di Liga Champions, para penggemar The Reds tampaknya seperti dipaksa untuk bersikap membumi lagi musim ini.

Hal ini karena harapan para penggemar The Reds untuk meraih prestasi mentereng di Eropa kembali tertunda.

Pelatih Liverpool Arne Slot berbicara dengan Trent Alexander-Arnold di tengah pertandingan Liga Inggris 2024/2025.
Pelatih Liverpool Arne Slot berbicara dengan Trent Alexander-Arnold di tengah pertandingan Liga Inggris 2024/2025. (Website Liverpool)

Selain itu, kini fokus Liverpool meraih gelar juara kian menyempit di dua kompetisi saja yakni Liga Inggris dan Piala Carabao.

Di Liga Inggris, Liverpool hampir pasti bakal menyegel gelar juara lantaran unggul 15 poin dari Arsenal selaku pesaing terdekat di klasemen.

Dengan menyisakan 9 laga sisa, Liverpool punya kesempatan mengunci gelar juara sebelum musim berakhir.

Lalu di Piala Carabao, Liverpool dijadwalkan akan berebut trofi melawan Newcastle United pada laga final yang digelar akhir pekan ini.

Fakta bahwa Liverpool hanya bisa meraih dua trofi dari kemungkinan awalnya empat trofi tentu harus tetap disyukuri penggemar The Reds.

Apalagi ini menjadi musim pertama Arne Slot sebagai pelatih baru Liverpool, menggantikan Jurgen Klopp.

Musim pertama yang awalnya dianggap fase transisi justru mampu disulap hebat oleh Arne Slot selaku pelatih.

Potensi mengawinkan gelar juara Liga Inggris dan Piala Carabao tentu sudah menjadi bukti awal yang cukup baik bagi Arne Slot sebagai penerus warisan Jurgen Klopp di Liverpool.

Terlepas dari kegagalan Liverpool melaju lebih jauh di ajang Piala FA dan Liga Champions pada musim ini.

Singkirkan Liverpool, Perkataan Luis Enrique Terbukti Ampuh

Jauh sebelum mampu memastikan bahwa timnya bisa menyingkirkan Liverpool di 16 besar Liga Champions.

Luis Enrique selaku pelatih PSG telah mengatakan sesuatu hal bahwa dirinya bakal mewujudkan hal tersebut.

Sebagaimana perkataan Luis Enrique sebelum drawing 16 besar Liga Champions, di mana ia tidak takut melawan tim manapun termasuk Liverpool.

"Ya, saya punya prefensi," ucap Enrique, dikutip dari laman France24.

"Untuk babak berikutnya, saya ingin menghadapi Liverpool atau Barcelona."

"Saya suka keduanya," lanjut Enrique sambil tertawa.

Pelatih kepala Paris Saint-Germain asal Spanyol Luis Enrique memberikan konferensi pers di Poissy, sebelah barat Paris, pada 18 September 2023, menjelang pertandingan sepak bola Matchday 1 Liga Champions UEFA melawan Borussia Dortmund. FRANCK FIFE / AFP
Pelatih kepala Paris Saint-Germain asal Spanyol Luis Enrique memberikan konferensi pers di Poissy, sebelah barat Paris, pada 18 September 2023, menjelang pertandingan sepak bola Matchday 1 Liga Champions UEFA melawan Borussia Dortmund. FRANCK FIFE / AFP (FRANCK FIFE / AFP)

Tak berselang lama, ternyata drawing 16 besar Liga Champions mempertemukan PSG dengan Liverpool.

Seakan antusias dengan hasil undian tersebut, Enrique tak sungkan untuk memuji Liverpool sebagai tim hebat.

Namun pada waktu bersamaan, Enrique juga tidak takut melawan Liverpool dan optimis bisa melakukan hal baik.

"Saya sudah sangat mengenal kekuatan Liverpool," kata Luis Enrique dilansir PSG Talk.

"Tidak hanya Liverpool saja, tapi juga klub-klub papan atas Eropa pada umumnya, kami punya gambarannya,"

"Namun setelah menganalisis penampilan Liverpool, tidak ada tim yang lebih baik ketimbang mereka," tambahnya.

Lebih lanjut, Enrique menyebut Liverpool memang tampil meroket sejak awal musim, meskipun baru berganti nahkoda dari Jurgen Klopp ke Arne Slot.

Hal itu dibuktikan dengan performa luar biasa Liverpool yang begitu konsisten sepanjang musim ini.

Baik secara permainan, performa dan hasil, Enrique merasa takjub dengan apa yang dilakukan Liverpool.

"Tidak diragukan lagi bahwa sejak awal musim, Liverpool telah menjadi tim yang paling bugar di Eropa," puji Enrique.

"Tidak hanya dalam hal permainan ataupun performa, melainkan juga hasilnya,"

"Seharusnya laga ini bisa menjadi final Liga Champions, sayangnya itu tidak akan terjadi,"

"Kami akan berjuang melakukan apapun semampu kami untuk menjadi sebuah tim yang lebih baik ketimbang Liverpool, itulah tujuan kami," tukasnya.

AKSI ALISSON - Aksi kiper Liverpool, Alisson Becker saat melawan PSG pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Kamis (6/3/2025) dini hari WIB. Liverpool berhasil menang tipis 1-0.
AKSI ALISSON - Aksi kiper Liverpool, Alisson Becker saat melawan PSG pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Kamis (6/3/2025) dini hari WIB. Liverpool berhasil menang tipis 1-0. (Instagram @liverpoolfc)

Dan pernyataan menarik terakhir yang disampaikan tepat PSG sebelum menyingkirkan Liverpool yakni dalam konferensi pers sebelum digelarnya laga kedua di Anfield.

Eks pelatih Barcelona itu menyebut timnya datang ke Anfield hanya untuk mencari kemenangan, bukan menyerah.

Meskipun bernada sombong sekaligus optimis, Enrique membuktikan bahwa omongannya bukan bualan semata.

Liverpool berhasil dibikin frustrasi selama 120 menit hingga akhirnya tumbang lewat drama adu penalti.

“Kami datang (ke kandang Liverpool) untuk menang (pada leg kedua),” tegas Enrique dilansir laman klub, Selasa (11/3/2025) kemarin.

Setelah menyingkirkan Liverpool, PSG kini tinggal menunggu pemenang Aston Villa vs Club Brugge untuk mereka hadapi di perempat final Liga Champions.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved