Liga Champions
Perjudian Arsenal Gagal Total, Arteta Makin Akrab dengan Label Pelatih Spesialis Kegagalan
Perjudian Arsenal gagal total setelah tersingkir di semifinal Liga Champions 2024/2025. Arteta makin akrab dengan kegagalan dan puasa gelar juara.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Dan teranyar, kegagalan ke final Liga Champions menjadi puncak penderitaan Arsenal musim ini bersama Arteta.
Tersingkir di empat kompetisi berbeda, dipastikan membuat Arsenal harus kembali merasakan puasa gelar juara.

Apesnya lagi, sejak ditangani Mikel Arteta, belum ada satupun trofi mayor yang dimenangkan Arsenal hingga kini.
Raihan trofi Piala FA yang pernah dipersembahkan Arteta pada musim perdananya di Arsenal, seakan belum memuaskan.
Apalagi gelar tersebut menjadi satu-satunya trofi yang dimenangkan Arteta selama lima tahun membesut Arsenal.
Artinya, sejak meraih gelar Piala FA pada musim 2019/2020, Arteta belum lagi bisa meraih gelar bersama Arsenal.
Jika dirunut, Arsenal sudah merasakan puasa trofi mayor dalam lima musim beruntun pada era kepelatihan Arteta.
Kegagalan lolos dari fase semifinal Liga Champions musim ini juga menyisakan catatan buruk bagi Arteta.
Untuk keempat kalinya beruntun, Arsenal mengalami nasib buruk tersingkir di semifinal turnamen mayor bersama Arteta, sebagaimana dikutip Opta.
Sebelum kalah melawan PSG di semifinal Liga Champions musim ini, nasib apes sudah diderita Arsenal pada tiga edisi semifinal sebelumnya.
Mulai dari tersingkir dari babak semifinal Liga Eropa 2020/2021, Piala Carabao 2021/2022 dan 2024/2025.
Lima tahun tanpa trofi tentu membuat tekanan ke Arteta makin tinggi, apalagi selama kepelatihannya, ia sudah mendatangkan banyak pemain untuk membangun skuadnya dengan biaya yang tidak murah.
Gagal ke Final Liga Champions, Perjudian Arsenal Gagal Total
Sebelum tersingkir di semifinal Liga Champions, perjudian besar sempat dilakukan Arteta selaku pelatih Arsenal.
Juru taktik asal Spanyol terlihat seperti tidak keberatan melepas kesempatan untuk bersaing dengan Liverpool di jalur perburuan gelar Liga Inggris, demi bisa fokus memenangkan trofi Liga Champions.
Arsenal yang awalnya sempat berjarak beberapa poin saja dari Liverpool di pertengahan musim, mendadak kehabisan bensin dadakan, tepat ketika dengan melesatnya laju Meriam London di Liga Champions.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.