Lamine Yamal Dapat Pesan Keras dari Pelatih Espanyol Saat Barcelona Menang: Suruh Berhenti Diving

Lamine Yamal Dapat Pesan Keras dari Pelatih Espanyol Setelah Barcelona Menang: Suruh Berhenti Diving  

TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Espanyol Manolo González tidak senang setelah melihat timnya dikalahkan 2-0 oleh Barcelona.

González sangat kritis terhadap Lamine Yamal setelah melihat remaja itu mencetak gol brilian dan kemudian membuat Leandro Cabrera diusir keluar lapangan.

Cabrera menerima kartu merah langsung karena menyerang Yamal, tetapi bos Espanyol menganggap pemain remaja itu menertawakan insiden tersebut.

"Kita merusak sepak bola. Tindakan Cabrera tidak cukup kuat untuk menimbulkan cedera atau kerusakan," ungkapnya kepada media.

“Itu bukan penyerangan, pukulan ke wajah, atau tekel keras. Saya menyuruh Lamine untuk berhenti melakukan diving. Tidak perlu melakukan diving dalam aksi itu.”

Gonzalez juga mengeluhkan hasil tersebut dan merasa timnya pantas mendapatkan yang lebih dari permainan tersebut.

"Hasilnya tidak adil. Kami tahu pertandingan seperti apa yang akan kami hadapi," imbuhnya.

“Kami memiliki peluang yang sangat, sangat jelas untuk mencetak gol. Sayang sekali karena ini adalah pertandingan yang seharusnya berakhir imbang. Jika kami memimpin di babak pertama, ceritanya bisa saja berbeda.”

Kekalahan Espanyol membuat tim unggul lima poin di atas posisi degradasi terakhir dengan hanya dua pertandingan musim yang tersisa untuk dimainkan.

Mutiara Yamal memastikan Kemenangan Gelar La Liga Barcelona di Espanyol

Tendangan luar biasa Lamine Yamal membantu Barcelona menobatkan diri sebagai juara La Liga dengan kemenangan 2-0 di markas rival sekota Espanyol pada hari Kamis, dengan kemenangan tersebut memastikan Real Madrid tidak dapat mengejar mereka di puncak klasemen.

Upaya Yamal dan gol Fermin Lopez membawa tim Hansi Flick unggul tujuh poin dari Los Blancos dengan dua pertandingan tersisa, untuk memastikan gelar ke-28 Barcelona dan melengkapi treble domestik yang luar biasa.

Hanya Liga Champions yang luput dari tim muda Barca yang berbakat musim ini, karena mereka memenangkan liga untuk kedua kalinya dalam enam tahun, di kandang Espanyol lagi seperti pada tahun 2023.

Saat itu, para pemain Barca yang sedang merayakan kemenangan diusir keluar lapangan oleh para pendukung tuan rumah yang marah, tetapi kali ini Espanyol menyalakan alat penyiram untuk membasahi para pengunjung yang gembira, yang segera menuju ke terowongan.

Yamal membuka skor setelah 53 menit pertandingan derby yang menegangkan dengan tendangan melengkung yang brilian, sebelum Lopez menambahkan satu gol lagi pada menit ke-95 untuk mengamankan kemenangan.

"Anda tidak memenangkan liga setiap hari dan Anda harus menikmatinya dan menghargainya sebagaimana mestinya," kata bintang lini tengah Pedri kepada Movistar.

"Saya kira (Espanyol) di sini, tahu bahwa kami bermain demi gelar, adalah tim yang saat mereka bertahan dalam dan mencoba menyerang balik, dapat melakukannya dengan baik.

"Saya senang karena pada akhirnya kami mendapatkan kemenangan dan menjuarai liga, dan itulah yang terpenting."

Di luar stadion sebelum pertandingan, beberapa penggemar Espanyol tertabrak mobil yang melaju ke kerumunan besar, meskipun tidak ada yang terluka parah dan polisi mengatakan itu tampaknya kecelakaan.

Barcelona hanya tinggal hitungan detik untuk memastikan kemenangan mereka atas Mallorca pada hari Rabu, tetapi Real Madrid berhasil mencetak gol kemenangan pada menit ke-95 untuk menunda kekalahan yang tak terelakkan.

Tim asuhan Flick memulai dengan lambat di Cornella, dengan Espanyol, yang berada di posisi ke-16, tampak berbahaya dalam serangan balik dan ingin mengamankan kelangsungan hidup mereka di liga utama.

Wojciech Szczesny melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan upaya Javi Puado yang menerobos masuk ke gawang dalam peluang terbaik Espanyol di babak pertama.

Barca mendominasi bola tetapi gagal menciptakan peluang bersih sendiri di babak pertama.

Yamal menerobos

Raksasa Catalan telah sering mengalahkan lawan-lawannya musim ini, mendekati seratus gol di La Liga, tetapi dengan gelar yang dipertaruhkan dan kerumunan yang tidak bersahabat terhadap mereka, mereka membutuhkan sesuatu yang istimewa untuk bisa tampil menonjol.

Gol itu dicetak oleh pemain sayap berusia 17 tahun, Yamal, yang berlari cepat dari sisi kanan lapangan dan melepaskan tembakan keras ke sudut atas gawang dari luar kotak penalti, meniru golnya untuk Spanyol saat melawan Prancis di semifinal Euro 2024.

Itu adalah gol kedelapan yang dicetak remaja tersebut di La Liga musim ini, tetapi dengan golnya pada kedua pertandingan melawan rival Real dan juga saat bertandang menghadapi Atletico Madrid, ia punya kegemaran pada kesempatan besar.

Penampilan gemilang Barca pada laga Clasico hari Minggu, di mana mereka mengalahkan rival sekotanya dengan skor 4-3 dalam pertarungan menegangkan, secara efektif membuat mereka memenangi gelar juara.

Meski begitu, mereka masih harus mencetak gol melawan tetangga mereka, dan itu menjadi lebih mudah ketika Leandro Cabrera dikeluarkan karena menyikut perut Yamal.

Meski memiliki pemain lebih sedikit, Espanyol terus menekan Barcelona hingga Lopez menaklukkan Joan Garcia untuk mengakhiri perlawanan tuan rumah.

Para penggemar Espanyol melempari para pemain Barcelona dengan botol saat merayakan gol, tetapi saat skuad termuda di liga tersebut memastikan gelar yang diyakini banyak orang tidak mungkin diraih setelah kedatangan Kylian Mbappe ke juara tahun lalu Real, mereka tidak peduli.

SUMBER: BARCA BLAUGRANES, AFP