Liga Italia
Dongeng Istimewa Ranieri Angkat Derajat AS Roma, The Real Juru Selamat Giallorossi
Sosok Claudio Ranieri layak dianggap sebagai juru selamat yang berhasil mengangkat derajat AS Roma dalam mengarungi kompetisi Liga Italia musim ini.
Penulis:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Claudio Ranieri layak dianggap sebagai juru selamat yang berhasil mengangkat derajat AS Roma dalam mengarungi kompetisi Liga Italia musim 2024/2025.
Sejak ditunjuk melatih AS Roma per tanggal 14 November 2024, sentuhan ajaib seakan diperlihatkan Ranieri.
Ranieri yang rela memutuskan kembali melatih sepak bola dari masa pensiun berhasil menginspirasi kebangkitan AS Roma yang sempat terpuruk pada awal musim ini.
Rentetan hasil positif mampu ditorehkan Ranieri dalam masa jabatan singkatnya melatih tim Serigala Ibukota.
Sebelum Ranieri datang melatih AS Roma, tim berjuluk Giallorossi diketahui sedang berada dalam tren buruknya.
Hal itu dibuktikan dengan rapor AS Roma awal musim ini di Liga Italia, sebelum Ranieri ditunjuk menjadi pelatih.
Baca juga: 4 Banner Spesial untuk Claudio Ranieri, Perpisahan di Olimpico Kian Membekas
Dari 12 laga pembuka Liga Italia musim ini, AS Roma hanya mampu meraup tiga kemenangan saja.
Tiga kemenangan tersebut didapatkan AS Roma saat mengalahkan Udinese (3-0), Venezia (2-1) dan Torino (1-0).
Selain tiga kemenangan tersebut, AS Roma hanya bisa mendulang hasil imbang 4x serta kalah 5 kali.

Raihan 13 poin dari 12 laga tentu menjadi awal yang kurang mengesankan bagi tim sekelas AS Roma.
Hingga pada akhirnya, AS Roma mengambil keputusan memecat Ivan Juric selaku pelatih, dan menggantikannya dengan sosok Ranieri.
Keputusan AS Roma menunjuk Ranieri yang sudah memutuskan pensiun sebenarnya menimbulkan pro kontra.
Namun, manajemen AS Roma tetap solid dengan keputusannya yakni menunjuk Ranieri sebagai pelatih utama.
Awal perjalanan Ranieri bersama AS Roma dapat dikatakan tidak mudah, karena tim barunya belum keluar dari tren buruknya.
Dari empat laga pertama AS Roma, Giallorossi hanya bisa memetik satu kemenangan saja dan kalah tiga kali.
Hanya bisa menang atas Lecce (4-1), lalu kalah memalukan melawan Napoli (1-0), Atalanta (0-2) dan Como (2-0) jelas menjadi awal yang kurang mengesankan bagi Ranieri di AS Roma.

Namun perlahan namun pasti, Ranieri mulai membuktikan sentuhan ajaibnya, AS Roma mulai kembali ke jalur positif yakni kemenangan setelahnya.
Bahkan, konsistensi AS Roma di jalur positif berlangsung cukup lama, dan semuanya berkat tangan dingin Ranieri.
Sejak kemenangan telak atas Parma dengan skor 5-0 pada giornata ke-17 Liga Italia, Ranieri terus membawa AS Roma melesat tanpa bisa dihentikan tim manapun.
Ranieri mampu membuat AS Roma menjadi salah satu tim yang sulit dikalahkan sejak momen kebangkitannya mulai pekan ke-17 Liga Italia.
Selama 19 laga beruntun mulai pekan 17 s/d 35, Ranieri membuat AS Roma tak bisa dikalahkan tim manapun.
Hingga akhirnya, tren unbeaten 19 laga beruntun bersama Ranieri sirna saat dikalahkan Atalanta pada pekan ke-36.

Meskipun pada akhirnya tren positif AS Roma terhenti di tangan Atalanta, apa yang telah dilakukan Ranieri selayaknya sebuah keajaiban.
Datang melatih AS Roma setelah menikmati beberapa waktu pensiun dari dunia sepak bola, Ranieri seakan hadir mendadak untuk menyelamatkan AS Roma.
AS Roma yang awalnya berada di papan bawah klasemen, bahkan mendekati zona degradasi, justru malah berbalik bersaing di zona Eropa.
Kini, AS Roma bahkan masih berjuang untuk mengamankan tiket Liga Champions musim depan, tepat dikala kompetisi Liga Italia menyisakan satu laga.
Merujuk klasemen Liga Italia hingga pekan 37, AS Roma masih bercokol di peringkat kelima dengan 66 poin.
Jarak poin AS Roma dengan Juventus yang menempati peringkat keempat alias batas akhir zona Liga Champions hanya terpaut satu poin saja.
Dengan menyisakan satu laga, AS Roma bisa saja menyalip Juventus jika mampu memenangkan laga terakhir melawan Torino, lalu Si Nyonya Tua gagal menang pada waktu bersamaan.
Jika mampu membawa AS Roma mengamankan tiket Liga Champions musim depan dengan menyelesaikan musim ini di posisi keempat klasemen akhir Liga Italia.
Maka akhir sempurna seakan berhasil diukir Ranieri sebelum meninggalkan tim Serigala Ibukota.
Legenda AS Roma, Francesco Totti pun sempat mengatakan jika dirinya merasa takjub dengan apa yang dilakukan Ranieri bersama mantan timnya.
Totti memuji peran krusial Ranieri yang mampu mengangkat kembali harga diri AS Roma setelah terpuruk di Italia.
"AS Roma tentu berubah berkat Ranieri, ia membawa antusiasme luar biasa, ia merupakan pria Roma sejati," kata Totti kepada Corriere dello Sport, dilansir Football Italia.
"Ia melakukan pekerjaan luar biasa, membawa AS Roma dari dasar klasemen ke posisi Liga Champions,"
"Ini adalah perjalanan yang tentu perlu diapresiasi, kami semua sangat senang dengan kehadirannya," tukasny.




















(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.