Piala Dunia Antarklub
Tersingkir Tragis di Piala Dunia Antarklub, Akhir Pilu Pengabdian Luka Modric Bersama Real Madrid
Tersingkirnya Real Madrid di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Kamis (10/7/2025) menyisakan berbagai catatan pilu khususnya bagi Luka Modric.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tersingkirnya Real Madrid secara tragis di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Kamis (10/7/2025) dini hari tadi menyisakan berbagai catatan pilu.
Salah satunya menyoal akhir pahit dari pengabdian panjang Luka Modric di Real Madrid.
Tak bisa disangkal, bahwa Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi turnamen terakhir bagi Luka Modric dalam balutan jersey Los Blancos.
Sejak mengumumkan perpisahannya akhir musim lalu, Luka Modric akan pergi dari Real Madrid setelah Piala Dunia Antarklub 2025.
Baik Real Madrid maupun Luka Modric tentu sepakat jika sama-sama ingin memberikan kenangan terbaik sebelum berpisah.
Hanya saja pada kenyataannya, harapan itu seketika buyar setelah musim menyakitkan dialami Real Madrid.
Tepat pada musim terakhirnya membela Real Madrid, Luka Modric justru harus merasakan rasa sakit yang berlebihan sebelum hengkang.
Bayangkan saja, setelah menjuarai Liga Champions dan Liga Spanyol musim lalu, Real Madrid hancur lebur musim ini.
Baca juga: Real Madrid yang Tidak Sabar Dibantai PSG 4-0, Xabi: 10 Menit Pertama Mematikan Kami

Dikatakan demikian, karena Real Madrid benar-benar gagal meraih satu pun trofi di kompetisi apapun sepanjang tahun ini.
Di Liga Spanyol, Copa del Rey dan Piala Super Spanyol, Real Madrid dipaksa mengakui superioritas Barcelona selaku rival abadinya.
Lalu di Liga Champions, perjalanan Real Madrid selaku juara bertahan juga terhenti di tangan Arsenal, pada babak 8 besar.
Teranyar, Real Madrid kembali dipaksa makin menderita setelah tersingkir secara tragis di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.
Bertanding di MetLife Stadium, Real Madrid tak berkutik saat dipecundangi PSG dengan skor empat gol tak berbalas.
Bahkan pada 9 menit pertama laga, gawang Real Madrid kebobolan dua gol akibat blunder dari dua bek tengahnya.
Babak pertama seakan menjadi neraka bagi Real Madrid, lantaran gawang mereka sudah kebobolan tiga gol.
Ketertinggalan tiga gol di babak pertama, seakan menjatuhkan mental dan harga diri Real Madrid di hadapan PSG.
Akhirnya, Real Madrid harus menyerah dan tak berkutik sama sekali, serta harus mengakui superioritas PSG dalam laga ini.
Kekalahan telak dari PSG jelas menjadi momen pahit bagi Real Madrid yang baru menjalani era baru bersama Xabi Alonso.

Setelah dibantai PSG, Real Madrid otomatis dipastikan tersingkir dari Piala Dunia Antarklub sekaligus dipaksa puasa gelar.
Harapan Real Madrid untuk bisa meraih gelar Piala Dunia Antarklub 2025 akhirnya sirna dan buyar gegara PSG.
Selain itu, harapan Real Madrid dan Luka Modric untuk saling memberikan kado terbaik sebelum berpisah juga ambyar.
Khusus bagi Luka Modric, tersingkir secara tragis di Piala Dunia Antarklub 2025 jelas menjadi kado pahit perpisahan baginya.
Ditambah, Luka Modric harus menerima kenyataan bahwa Real Madrid gagal meraih trofi di akhir musim, tepat saat ia mengabdi untuk terakhir kalinya.
Tak bisa dibantah, sejak didatangkan Real Madrid dari Tottenham Hotspur pada tahun 2012, Modric telah menjelma sebagai pemain terbaik dunia, sekaligus legenda Los Blancos.

Berbagai gelar juara bergengsi pun mampu dipersembahkan Modric selama 13 tahun berkarier di Santiago Bernabeu.
Enam gelar Liga Champions, empat trofi Liga Spanyol, lima kali juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub telah dimenangkan Modric bersama Real Madrid.
Di level individu, kesuksesan besar juga diraih Modric yang memenangkan penghargaan pemain terbaik UEFA, FIFA dan Ballon dOr 2018.
Statistik mencatat selama berkarier di Real Madrid, Modric tampil sebanyak 597 pertandingan di semua kompetisi selama 13 tahun.
Koleksi 43 gol dan 95 assist menjadi kontribusi apik Luka Modric selama mengabdi di Real Madrid.
Hanya saja pada akhirnya, pengabdian Modric bersama Real Madrid berakhir dengan hal yang menyakitkan.
Ditanya soal pertandingan terakhir Modric yang berujung dengan kekalahan telak.
Xabi Alonso selaku pelatih pun mengatakan kekalahan ini bukanlah sesuatu yang diinginkan, terutama bagi Modric.
"Ini bukan akhir yang diinginkan, jelas ini akhir yang pahit," ujar Alonso dilansir Marca.
Meskipun demikian, Alonso percaya Modric sudah mendapatkan perpisahan terbaik, jika melihat apa yang sudah ia torehkan di sejarah Real Madrid.
Maka dari itu, Alonso merasa Modric tetap layak berbangga atas apa yang sudah ia lakukan di Real Madrid.
"Tapi dia tidak akan dikenang karena pertandingan hari ini, melainkan momen-momen luar biasa lainnya," kata Alonso.
"Dia adalah legenda sepak bola dunia dan Real Madrid, dia akan dikenang karena banyak hal hebat,"
"Bukan karena dua puluh lima menit yang dia mainkan hari ini," tukasnya.
Dikabarkan, setelah pergi dari Real Madrid, Modric santer diisukan bakal bergabung dengan AC Milan musim depan.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.