Community Shield
Reaksi Usai Liverpool Dikalahkan Crystal Palace: Mo Salah Tek Bertaji, Dean Henderson Memukau
Beda penampilan Mo Salah dengan Dean Henderson di laga Community Shield Crystal Palace vs Liverpool. Ini statistik dan reaksi setelah laga.
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Ragam reaksi setelah hasil Community Shield yang dimenangkan Crystal Palace atas Liverpool melalui adu penalti di Stadion Wembley, Minggu (10/8/2025) malam. Penampilan Mo Salah dan Henderson berbanding terbalik.
Laga Crystal Palace vs Liverpool berakhir imbang 2-2 dalam waktu normal 2x45 menit. Di babak penalti, Dean Henderson berhasil menepis dua penendang penalti Liverpool, Mac Allister dan Harvey Elliot.
Kegagalan tersebut ditambah dengan tendangan Mo Salah yang melenceng. Crystal Palace akhirnya memenangkan laga dengan skor 3-2 di babak penalti.

Dean Henderson muncul sebagai pahlawan Crystal Palace di Wembley untuk kemenangan yang berakhir dengan gelar juara.
Bukan hanya dua tepisan malam ini saja, tetapi juga tiga bulan yang lalu saat ia menggagalkan penalti Marmoush (Man City) di final Piala FA.
Ketika itu, Man City dalam keadaan tertinggal 1-0 karena gol Eberechi Eze (16'). Man City mendapat penalti pada pertengahan babak pertama.
Namun, sepakan Marmoush berhasil ditepis Henderson, dan keunggulan Crystal Palace bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Mantan penyerang Crystal Palace, Glenn Murray berpendapat, Dean Henderson membuktikan kapasitasnya sebagai kiper terbaik.
Baca juga: Hasil Community Shield: Crystal Palace Bungkam Liverpool Lewat Adu Penalti
Saat berada di Manchester United, ia hanya menjadi kiper pelapis kedua sebelum akhirnya memutuskan hengkang pada musim panas 2023.
Di Crystal Palace, Henderson melakukan berbagai aksi penyelamatan yang membuat tim berjuluk The Eagles itu finis di papan tengah Liga Inggris dan dua gelar juara di tahun 2025.
"Dia meninggalkan Man United untuk pergi dan menjadi penjaga gawang di Crystal Palace, dan dia menunjukkan bahwa dia adalah penjaga gawang kelas atas," komentar Glenn dikutip dari BBC.
Pascalaga, Dean Henderson mengungkapkan, timnya datang ke Wembley bukan dengan status unggulan.
Liverpool memiliki segudang pemain bagus ditambah dengan penandatanganan di musim panas ini.
Tim asuhan Arne Slot itu jelas difavoritkan.
Namun, Oliver Glasner menyuntikkan semangat yang seakan membakar gairah para pemain Crystal Palace ketika mereka tidak diunggulkan dan dalam keadaan tertinggal 2-1 atas Liverpool di babak pertama.
"Mereka memiliki pemain-pemain yang luar biasa dan tim yang hebar, tetapi dua trofi dalam tiga bulan adalah hal yang luar biasa," beber Henderson kepada TNT Sports, dilansir Sky Sports.
"Emosi ini sungguh fantastis. Dengan keunggulan 2-1, Anda merasa kami akan tersingkir. Manajer bilang kami akan mendapat peluang, dan kami berhasil melakukannya," tambahnya.
Dean Henderson mendapat rating pemain paling tinggi dalam pertandingan tersebut, yakni sebesar 7,9.
Angka itu berbanding terbalik dengan Mo Salah.
Peran keduanya memang berbeda di lapangan, namun sama-sama menjadi kunci bagi permainan tim.
Mo Salah tidak diragukan lagi dalam beberapa musim terakhir bagian dari kesuksesan Liverpool, baik di Liga Inggris dan domestik lainnya, hingga juara Liga Champions.
Namun tidak untuk pertandingan malam ini.
Kapten timnas Mesir itu hanya mendapatkan 4,7 dari 10 poin maksimal menurut Sofascore.
Statistik Mo Salah benar-benar kacau di pertandingan ini.
Dia hanay menyelesaikan 13 dari 20 passing. Akurasinya hanya 65 persen berhasil.
Selain itu, Salah juga hanya melepaskan 1 umpan dan tendangan tepat sasaran.
Tidak ada gol yang dihasilkan, tidak ada yang berhasil ketika melakukan duel di area permainannya.
Ditambah dengan kegagalan penalti karena tendangannya melambung di atas mistar gawang Henderson.
"Tingkat akurasi umpan Mo Salah sebesar 65 persen merupakan terendah di antara semua pelain outfield di lapangan Wembley," tulis Sky Sports.
"Bukan apa yang Anda harapkan dari pemain dengan assist terbanyak di Liga Inggris musim lalu.
"Jangan lupakan juga kegagalan mengeksekusi penalti yang kedua dalam rentang waktu seminggu," tambahnya.
(Tribunnews.com/Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.