Rapor Minor Gerald Vanenburg Latih Timnas U23 Indonesia dengan Status Tuan Rumah

TRIBUNNEWS.COM - Rapor minor beruntun diukir Gerald Vanenburg selaku sosok yang dipercaya PSSI untuk menjadi pelatih Timnas U23 Indonesia.

Di dua turnamen berbeda yang digelar berdekatan, ujian besar dijalani Vanenburg bersama skuad Garuda Muda.

Hasilnya satu, mengecewakan.

Dimulai dari ajang Piala AFF U23 2025 yang mana Indonesia berstatus sebagai tuan rumah pada edisi kali ini.

Turnamen yang digelar pada bulan Juli 2025 lalu tersebut seakan menjadi ujian perdana bagi Vanenburg dalam kapasitasnya sebagai pelatih di Timnas U23.

Laga debut Vanenburg bersama Timnas U23 Indonesia barangkali tergolong cukup baik.

Hal ini karena Vanenburg mampu membawa timnya menang telak atas Brunei Darussalam dengan skor 8-0.

Baca juga: Gerald Vanenburg Ungkap Masalah di Timnas U23 Indonesia setelah Gagal Lolos Piala Asia U23 2026

Kemenangan telak tersebut jelas menjadi awal yang baik bagi Vanenburg sebagai pelatih Garuda Muda.

Hanya saja yang perlu diingat, kemenangan tersebut diraih Vanenburg lantaran Timnas U23 Indonesia hanya bertanding melawan Brunei Darussalam yang dianggap sebagai tim terlemah di Asia Tenggara.

Setelah laga melawan Brunei Darussalam di matchday perdana Piala AFF U23 2025, Timnas U23 Indonesia akhirnya mendapat dua ujian menarik sekaligus di sisa laga babak penyisihan, yakni bertemu Filipina dan Malaysia.

Saat melawan Filipina, Timnas U23 Indonesia memang sempat mencuri poin penuh, berkat kemenangan 1-0.

Namun yang menjadi catatan, satu-satunya gol Timnas U23 Indonesia dalam laga ini tercipta akibat gol bunuh diri pemain lawan.

Sementara saat bertanding melawan Malaysia, Timnas U23 Indonesia gagal menang lantaran hanya bisa bermain imbang tanpa gol.

Meski gagal mengalahkan Malaysia, Timnas U23 Indonesia tetap berhak lolos ke semifinal, dengan status juara grup.

Ujian sesungguhnya Vanenburg sejatinya baru tersaji saat Timnas U23 Indonesia lolos dari babak penyisihan.

Di babak semifinal, Timnas U23 Indonesia dihadapkan ujian sulit melawan rivalnya, Thailand.

Setelah sempat kebobolan terlebih dahulu, drama happy ending diciptakan Timnas U23 Indonesia.

Gol penyama kedudukan Jens Raven pada menit kritis babak kedua hingga kemenangan di adu penalti, menghiasi kedigdayaan Garuda Muda atas Thailand.

Timnas U23 Indonesia pun berhak lolos ke final, dan menantang Vietnam dalam perebutan gelar juara.

Situasi dejavu pun seakan diciptakan Timnas U23 Indonesia dan Vietnam yang mana pada edisi sebelumnya, keduanya juga saling bertemu di final.

Akhir dari ceritanya pun ternyata juga sama, di mana Garuda Muda kembali jadi pecundang di hadapan Vietnam.

Jika pada edisi sebelumnya, Timnas U23 Indonesia yang diarsiteki Shin Tae-yong gagal menjadi juara lantaran kalah dramatis lewat adu penalti dan tidak berstatus sebagai tuan rumah turnamen.

Pada edisi 2025 lalu, Timnas U23 Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah turnamen kalah dengan skor 0-1 melawan Vietnam pada waktu normal.

Timnas U23 Indonesia pun akhirnya harus rela menyerahkan kembali mahkota gelar ke Vietnam.

Kegagalan menjuarai Piala AFF U23 2025 mungkin tidak langsung mencoreng wajah Vanenburg, karena ia baru merasakan turnamen perdananya sebagai pelatih Timnas U23 Indonesia.

Ditambah, Vanenburg punya kesempatan memperbaiki capaiannya tersebut langsung di Kualifikasi Piala Asia U23 2026 yang digelar tak lama setelah perhelatan Piala AFF U23.

Hanya saja pada kenyataannya, Vanenburg gagal membayar kepercayaan tersebut, setelah ia gagal mengantarkan timnya lolos ke putaran final Piala Asia U23 2026.

Kekalahan melawan Korea Selatan dengan skor 1-0, Selasa (9/9/2025) tadi malam, memastikan kegagalan Timnas U23 Indonesia lolos ke babak utama.

Kalah melawan Korea Selatan membuat Timnas U23 Indonesia hanya mengoleksi empat poin saja di kualifikasi.

Dengan koleksi empat poin tersebut, Timnas U23 Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U23 baik dari jalur status juara grup maupun runner-up terbaik.

Kegagalan melaju ke putaran final Piala Asia U23 2026 jelas terasa pilu.

Karena Garuda Muda berhasil lolos ke babak utama untuk pertama kalinya setelah lolos dari kualifikasi pada edisi sebelumnya.

Tak hanya lolos ke babak utama saja, Timnas U23 Indonesia juga mampu tampil fenomenal hingga fase semifinal.

Mengalahkan tim sekelas Australia, Yordania hingga Korea Selatan menjadi bukti dongeng indah Timnas U23 Indonesia di panggung Piala Asia U23 2024 lalu.

Kini, untuk mengulang dongeng indah itu sudah mustahil, karena Timnas U23 Indonesia gagal lolos ke babak utama.

Berkaca dari kegagalan Garuda Muda di Piala AFF U23 yang dilanjutkan di Kualifikasi Piala Asia U23, di mana Timnas U23 Indonesia sama-sama menjadi tuan rumah di dua turnamen tersebut.

Momen pilu tersebut menjadi bukti rapor minor pelatih Gerald Vanenburg bersama Timnas U23 Indonesia.

Situasi semakin rumit, karena di dua turnamen berbeda itu, Timnas U23 Indonesia kesulitan mencetak gol, meskipun menguasai penguasaan bola di hampir mayoritas pertandingan.

Bahkan, dari delapan lawan yang dihadapi Timnas U23 Indonesia di dua turnamen tersebut, hanya ada dua tim saja yang gawangnya dibobol lewat skema open play alias permainan terbuka.

Dan dua tim tersebut yakni Brunei Darussalam (6-0) di Piala AFF U23, serta Macau (5-0) di Kualifikasi Piala Asia U23.

Selain dua tim tersebut, Timnas U23 Indonesia gagal mencetak gol dalam empat laga berbeda mulai dari melawan Malaysia, Vietnam, Laos dan Korea Selatan, serta hanya bisa menciptakan dua gol saja yakni lewat skema bola mati (vs Thailand) serta gol bunuh diri (vs Filipina).

Tak salah jikalau berbagai kritikan kini mengarah tajam ke Gerald Vanenburg selaku pelatih Timnas U23 Indonesia hingga PSSI yang dipimpin Erick Thohir.

Evaluasi jelas patut dilakukan PSSI untuk menilai kinerja Vanenburg sebelum terlambat, karena SEA Games serta kualifikasi menuju Olimpiade 2028 sudah di depan mata.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)