Kualifikasi Piala Dunia 2026
Alasan di Balik Keputusan Fabio Cannavaro Dipilih Jadi Pelatih Uzbekistan
Sebagai legenda sepak bola, keputusan Fabio Cannavaro mengambil alih kursi pelatih tim nasional Uzbekistan menjelang Piala Dunia 2026 adalah kejutan.
Alasan di Balik Keputusan Fabio Cannavaro Dipilih Jadi Pelatih Uzbekistan
TRIBUNNEWS.COM- Sebagai legenda hidup sepak bola, keputusan Fabio Cannavaro mengambil alih kursi pelatih tim nasional Uzbekistan menjelang Piala Dunia 2026 adalah sebuah kejutan besar.
Momen ini bukan sekadar pergantian pelatih biasa, melainkan sebuah perjudian ambisius yang menjanjikan, baik bagi sang peraih Ballon d'Or 2006 maupun bagi tim debutan Piala Dunia itu sendiri.
Berikut adalah analisis mendalam alasan di balik keputusan mengejutkan ini, bergaya jurnalistik top yang menyajikan detail dan perspektif luas.
Karier kepelatihan Fabio Cannavaro tidak semulus kariernya sebagai pemain. Setelah gantung sepatu, perjalanannya dimulai dari Asia, melatih klub-klub di Tiongkok dan Arab Saudi, sebelum sempat mencoba peruntungan singkat di Italia bersama Benevento dan Dinamo Zagreb.
Meskipun sempat meraih gelar Liga Super Tiongkok bersama Guangzhou Evergrande pada 2019, kiprahnya sebagai pelatih kerap dinilai kurang bersinar.
Justru karena rekam jejak yang naik turun inilah tawaran Uzbekistan menjadi begitu menarik. Ini adalah kesempatan emas bagi Cannavaro untuk membuktikan kapasitasnya di panggung internasional, bukan lagi di level klub yang dominan, melainkan bersama tim underdog yang haus akan pembuktian.
Baca juga: Agen Paolo Cannavaro Akui Manchester City Tertarik
Di sisi lain, Uzbekistan, yang akhirnya berhasil menembus Piala Dunia untuk pertama kalinya, juga memiliki ambisi besar. Mereka menyadari bahwa pengalaman lokal pelatih sebelumnya, Timur Kapadze, tidak akan cukup untuk menghadapi tantangan di turnamen sepak bola terbesar di dunia.
Masuknya Cannavaro merupakan deklarasi ambisi tersebut. Asosiasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) tidak hanya mencari nama besar, tetapi juga sosok yang membawa mentalitas pemenang sejati. Pengalaman Cannavaro menjuarai Piala Dunia sebagai kapten Italia pada 2006 menjadi modal utama yang tidak ternilai harganya.
UFA secara eksplisit menyatakan bahwa mereka memilih Cannavaro karena pengalaman dan keahliannya di level internasional.
Sebagai salah satu bek terbaik di masanya, Cannavaro diharapkan dapat menanamkan disiplin taktik dan mentalitas bertahan yang kuat kepada skuad Uzbekistan.
Ravshan Irmatov, wakil presiden UFA, bahkan menyebutkan bahwa "gaya bermain bertahan membawa hasil," mengisyaratkan pendekatan pragmatis yang ingin mereka terapkan di Piala Dunia.
Kharisma seorang peraih Ballon d'Or tidak bisa diremehkan.
Kehadiran Cannavaro diharapkan mampu membangkitkan semangat dan kepercayaan diri para pemain Uzbekistan, termasuk bintang mereka, Eldor Shomurodov. Nama besarnya akan membuat para pemain menaruh hormat, yang merupakan elemen penting untuk menciptakan tim yang solid dan disiplin.
Bagi Cannavaro, Uzbekistan adalah proyek yang menantang namun penuh potensi.
Setelah beberapa periode kepelatihan yang kurang memuaskan, ini adalah kesempatan sempurna untuk membersihkan nama dan membuktikan bahwa ia juga bisa sukses dari sisi lapangan.
Keberhasilannya membawa tim debutan Piala Dunia melangkah jauh akan menjadi pencapaian yang jauh lebih berarti daripada sekadar meraih gelar domestik.
Sebuah Perjudian Berisiko Tinggi
Meskipun terlihat menjanjikan, keputusan ini juga menyimpan risiko besar.
Tekanan untuk meraih hasil bagus di Piala Dunia, ditambah dengan ekspektasi tinggi dari publik, bisa menjadi beban berat. Namun, sepak bola modern sering kali lahir dari perjudian berani semacam ini.
Uzbekistan mempertaruhkan masa depan mereka pada satu nama besar, sementara Cannavaro mempertaruhkan reputasinya demi sebuah tantangan baru.
Apakah Cannavaro akan membawa kejutan manis di Piala Dunia 2026? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal yang pasti, dengan penunjukan ini, panggung sepak bola dunia akan menyoroti Uzbekistan lebih dari sebelumnya.
Kisah ini telah dimulai, dan setiap langkah Cannavaro bersama timnya akan menjadi berita utama.
Fabio Cannavaro Pimpin Uzbekistan ke Piala Dunia
Legenda Italia Fabio Cannavaro resmi ditunjuk sebagai pelatih baru timnas Uzbekistan. Pengumuman itu disampaikan oleh Asosiasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) pada Senin (6/10/2025) malam WIB.
Peraih Ballon d’Or 2006 itu menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan opsi perpanjangan empat tahun.
Ia menggantikan Timur Kapadze, sosok yang berjasa membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya. Meski turun jabatan, Kapadze tetap menjadi bagian penting tim dengan peran baru sebagai asisten pelatih.
Penunjukan Cannavaro dilakukan setelah negosiasi sejak awal Oktober. Ia sejatinya bukan pilihan utama karena UFA lebih dulu mengincar Joachim Löw, namun pelatih Jerman itu menolak tawaran tersebut.
Cannavaro, yang terakhir melatih Dinamo Zagreb sebelum dipecat pada April lalu, akhirnya menjadi kandidat terkuat. Mantan bek Real Madrid, Juventus, dan Parma itu mengaku terhormat bisa memimpin tim debutan Asia tersebut.
“Saya tidak berniat mengubah semuanya secara radikal. Saya ingin melanjutkan jalur yang sudah ada dan memperkuat fondasinya,” kata pelatih 52 tahun itu dalam konferensi pers perdananya.
Media lokal melaporkan bahwa Cannavaro akan menerima gaji sekitar 4 juta euro per tahun atau setara Rp77,6 miliar. Ia menyebut motivasinya tinggi dan berjanji akan menetap lama di Uzbekistan untuk mengenal budaya serta memantau langsung perkembangan sepak bola lokal.
Cannavaro juga menekankan pentingnya peningkatan intensitas dan kebugaran fisik demi bisa bersaing di level dunia. “Mereka yang belum pernah tampil di Piala Dunia harus tahu, tempo pertandingannya benar-benar mengerikan,” ujarnya, memperingatkan para pemain seperti Eldor Shomurodov dan kawan-kawan.
Cannavaro bukan sosok asing bagi sepak bola Asia. Ia pernah melatih Guangzhou, Tianjin Quanjian, hingga Al Nassr, dan sempat menjabat pelatih timnas China.
Meski kariernya di Asia naik turun, pengalaman itu menjadi nilai tambah besar untuk memahami karakter pemain di kawasan tersebut. “Saya sadar betul betapa pesatnya perkembangan sepak bola Asia. Banyak federasi berinvestasi besar untuk pengembangan pemain muda,” katanya.
Kapadze menyambut baik kedatangan sang legenda dan berjanji membantu adaptasinya.
“Kami semua mendukung tim nasional, siapa pun pelatihnya. Target kami jelas: tampil maksimal di Piala Dunia,” ujarnya.
Era baru Fabio Cannavaro bersama Tim Serigala Putih akan dimulai lewat dua laga uji coba melawan Kuwait (9 Oktober) dan Uruguay (13 Oktober), sebagai langkah awal menuju pentas dunia di 2026.
(Tribunnews/Bolasport/Berbagai Sumber)
Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Kluivert Sampaikan Pesan Khusus Buat Masyarakat Indonesia |
---|
Kluivert Sebut Laga Kontra Arab Saudi Seperti Final: Bukan Mustahil Tapi Tak akan Mudah |
---|
Jadwal Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Maarten Paes Starter, Ini Prediksi Formasi Garuda |
---|
Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kluivert Wanti-wanti Jay Idzes Cs Soal Eksekusi Bola Mati Lawan |
---|
Kata-kata Emil Audero setelah Batal Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.