Jelang Malawan Timnas Indonesia, Pelatih Irak Dapat Tips Kalahkan Garuda, Pantang untuk Meremehkan

TRIBUNNEWS.COM - Jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, pelatih Irak Graham Arnold mendapat peringatan.

Duel melawan Irak akan menjadi pertarungan hidup mati bagi Indonesia setelah sebelumnya menelan kekalahan 3-2 dari Arab Saudi.

Indonesia wajib menang guna menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, baik secara langsung maupun lewat putaran kelima dengan cara finis sebagai runner up grup B.

Sementara bagi Irak, laga ini akan menjadi langkah pertama mereka dalam upaya merebut tiket ke putaran final Piala Dunia untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka.

Setelah melawan Indonesia pada Minggu (12/10) dinihari WIB, Irak masih akan melakoni pertandingan penentuan melawan Arab Saudi (15/10).

Mengingat krusialnya laga melawan Irak bagi Indonesia, pelatih Graham Arnold diwanti-wanti tak meremehkan lawan. 

Graham Arnold, menerima serangkaian peringatan dari mantan pemain dan analis sepak bola Irak agar tidak memandang remeh kekuatan tim asuhan Patrick Kluivert.

Analis sepak bola Irak, Ali Al-Nuaimi, mengingatkan Arnold agar tidak terjebak dalam anggapan bahwa Indonesia akan tampil kelelahan setelah melawan Arab Saudi.

"Arnold harus benar-benar memahami bahwa Indonesia tim berbahaya dan sama sekali tidak bisa diremehkan. Jangan berpikir mereka akan tampil letih," kata Al-Nuaimi, dikutip dari Winwin.

Menurutnya, tim asuhan Kluivert memiliki sistem pemulihan dan rotasi yang baik.

"Saya rasa pelatih Patrick Kluivert akan melakukan rotasi, memberi kesempatan kepada pemain cadangan di laga melawan Saudi agar tampil lebih segar menghadapi Irak."

"Mereka juga menerapkan protokol pemulihan dengan baik, mulai dari terapi dingin, pijat, hingga asupan bergiz,  jadi kebugaran mereka bisa mencapai 80–90 persen," jelasnya.

Selain itu, kondisi cuaca di Jeddah dinilai justru bisa menguntungkan Indonesia.

"Suhu dan kelembapan di Jeddah mirip dengan di Indonesia, jadi mereka tidak akan kesulitan beradaptasi."

"Hanya saja, tingkat kelembapan tinggi mungkin sedikit memperlambat pemulihan," tutur Al-Nuaimi.