Laga Israel di Kualifikasi Jadi Ajang Protes Warga Eropa atas Genosida Gaza

Namun, banyak pejabat dan penggemar sepak bola Norwegia telah lama berterus terang menentang partisipasi Israel di Piala Dunia dan memandang pertandingan tersebut sebagai kesempatan untuk menyampaikan pesan mereka. 

Norwegia Sumbangkan Hasil Pertandingan untuk kegiatan kemanusiaan di Gaza

Federasi sepak bola Norwegia mengumumkan beberapa bulan sebelumnya bahwa mereka akan menyumbangkan hasil pertandingan hari Sabtu kepada Doctors Without Borders untuk kegiatan kemanusiaan di Gaza. Seorang sponsor tim mengatakan mereka juga akan menyumbangkan 300.000 euro, atau sekitar $350.000.

Di sudut Andy's Pub, sebuah bar bertema sepak bola di Oslo, sekitar enam pria dari Tromso, sebuah kota dekat Lingkaran Arktik, mengenakan kostum Norwegia dari tahun 1990-an, saat tim terakhir kali bermain di Piala Dunia. Namun, mereka kehilangan salah satu pemain tetap mereka. Ronny Jordness, 55, mengatakan saudaranya, Kurt, memboikot pertandingan tersebut.

"Saya sudah berusaha meyakinkannya bahwa semua uang itu akan disalurkan ke Gaza, jadi dia harus datang, tapi saya tetap tidak berhasil," kata Tn. Jordness.

Para pejabat Israel merasa frustrasi karena Norwegia telah memilih pertandingan tersebut sebagai tujuan sumbangan amal, dan para wartawan yang bepergian bersama tim tersebut secara agresif menanyai Lise Klaveness, presiden sepak bola Norwegia, tentang hal itu dan isu-isu lainnya dalam konferensi pers yang penuh semangat sehari sebelum pertandingan.

Klaveness telah menjadi pusat kemarahan kepada Israel. Ia mengatakan Israel seharusnya dilarang dari sepak bola global, seperti yang telah dilakukan Rusia sejak memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada tahun 2022. 

Ia menuduh Israel melanggar aturan FIFA, badan pengatur olahraga tersebut, termasuk dengan tim-tim di liga sepak bola profesionalnya yang bermain dari permukiman Israel di Tepi Barat, dan ia mengkritik FIFA karena membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk menyelidiki masalah ini.

Sumbangan tersebut, kata Klaveness dalam sebuah wawancara di kantornya pada hari Sabtu, sebagian diberikan untuk meyakinkan warga Norwegia bahwa mendukung tim mereka adalah hal yang wajar. 

"Kami tahu bahwa ini akan menjadi latar belakang yang sangat politis bagi pertandingan ini dan orang-orang di Norwegia akan merasa sangat sulit untuk datang ke pertandingan dan mendukung mereka," ujarnya.