Ragam Komentar Kubu Timnas Portugal soal Kartu Merah Cristiano Ronaldo

Ringkasan Berita:

• Beragam komentar muncul terkait kartu merah yang didapatkan Cristiano Ronaldo di laga melawan Irlandia, Jumat (14/11/2025).
• Akibat kartu merah itu, CR7 terancam absen di beberapa laga ke depan bagi Portugal.
• Peluang Ronaldo tampil di laga pembuka Piala Dunia 2026 juga terancam sirna.

TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Irlandia vs Portugal, Jumat (14/11/2025) diwarnai insiden kartu merah yang diterima Cristiano Ronaldo.

Cristiano Ronaldo mendapatkan kartu merah setelah didakwa melakukan pelanggaran keras (menyikut) pemain Irlandia saat berduel memperebutkan bola.

Vonis kartu merah kepada Cristiano Ronaldo tersebut mengancam kelanjutan perjuangan sang pemain bagi Portugal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Menurut aturan FIFA, pelanggaran yang tergolong tindakan kekerasan, termasuk menyikut lawan, bisa terancam hukuman larangan bertanding di 3 pertandingan.

Baca juga: Daftar Tunggu 22 Tahun Cristiano Ronaldo Akhirnya Tembus, CR7 Diusir Perdana dari Timnas Portugal

Tak cuma jalan di babak kualifikasi, nasib Ronaldo di putaran final Piala Dunia 2026 juga bisa terancam.

Dengan asumsi dirinya mendapatkan hukuman larangan tampil di tiga pertandingan, itu berarti Ronaldo sangat berpotensi absen di laga pembuka Portugal di Piala Dunia tahun depan.

Apalagi peluang Portugal lolos ke putaran final, tanpa melalui playoff, sangat terbuka.

Portugal saat ini berstatus pemimpin klasemen Grup F dengan raihan 10 poin.

Meski demikian, Portugal masih bisa berharap sembari menunggu FIFA menjatuhkan sanksi resmi kepada Ronaldo nantinya.

Kubu Timnas Portugal sendiri memiliki beragam tanggapan soal kartu merah yang didapatkan sang kapten.

Pelatih Portugal, Roberto Martinez, melihat kartu merah yang didapatkan sang kapten terlalu berlebihan.

"Alasan di belakang kartu merah itu adalah semangat menggebu Ronaldo dan rasa frustasinya ketika tim nasionalnya tak bisa meraih kemenangan," ucap Martinez.

"Itulah yang saya inginkan dari semua pemain kami. Sangat sulit bagi seorang penyerang untuk meladeni para bek yang selalu memegangi dan melakukan kontak fisik berlebihan kepada Anda."

"Tayangan ulang membuatnya nampak lebih buruk dari kenyataannya, itu membuat Ronaldo seolah melakukan sikutan kepada lawannya."