Kualifikasi Piala Dunia 2026
Portugal Satu Misi soal Cristiano Ronaldo ke Piala Dunia 2026
Timnas Portugal hingga petinggi Asosiasi Sepak Bola Portugal bakal memperjuangkan Cristiano Ronaldo bisa tampil di Piala Dunia 2026 mendatang.
Ringkasan Berita:
- Portugal memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026 berkat kemenangan atas Armenia di fase kualifikasi, Senin (17/11/2025).
- Kini Portugal dan Federasi Sepak Bola Portugal fokus mengajukan banding untuk mengurangi hukuman kartu merah Cristiano Ronaldo.
- Presiden FPF yakin CR7 bisa tampil sejak laga pertama ajang Piala Dunia 2026 mendatang.
TRIBUNNEWS.COM - Kepastian kelolosan Portugal ke Piala Dunia 2026 terasa sedikit hambar dengan nasib sang kapten, Cristiano Ronaldo, yang masih menggantung.
Portugal dan kubu Cristiano Ronaldo masih menanti terkait sanksi yang akan diberikan FIFA soal kartu merah yang didapatkan CR7 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irlandia beberapa waktu lalu.
Kemungkinan paling buruknya, FIFA memandang pelanggaran Ronaldo termasuk dalam tindak kekerasan yang akan mendapatkan larangan tampil di 3 pertandingan resmi Portugal.
Ronaldo sudah melakoni skorsing satu pertandingan saat Portugal menghadapi Armenia, Senin (17/11/2025).
Di tengah perjuangan mengurangi potensi sanksi kepada sang kapten, Portugal bersatu dan punya satu misi soal kehadiran Cristiano di Piala Dunia 2026.
Secara garis besar, mereka ingin CR7 memimpin tim berjuluk Selecao Das Quinas ini tampil di ajang sepak bola 4 tahunan tersebut.
Baca juga: Portugal Melaju ke Piala Dunia 2026, Cristiano Ronaldo Ukir Rekor Tampil di Enam Edisi
"Saya tidak hanya percaya, saya juga yakin dia pasti akan tampil di Piala Dunia (2026)" ucap Bruno Fernandes dikutip dari Indian Express.
"Kami berharap Cristiano Ronaldo dapat mengangkat trofi Piala Dunia. Itu akan menjadi mimpi semua orang, tak hanya Cristiano saja" paparnya.
Memastikan Ronaldo bisa tampil sejak laga perdana Portugal di Piala Dunia 2026 juga menjadi misi terbesar Presiden Asosiasi Sepak Bola Portugal (FPF), Pedro Proenca.
Proenca akan mengajukan banding ke FIFA agar hukuman larangan bertanding bagi sang kapten tak lebih dari satu pertandingan.
Ia menyertakan beberapa argumen yang diyakini bisa meringankan Ronaldo.
FPF menyoroti tiga poin yang menjadi kekuatan banding mereka, yaitu suasana pertandingan, latar belakang pelanggaran, dan tingkat disiplin CR7.
Dalam hal suasana pertandingan, FPF menganggap atmosfer laga tak kondusif bagi seorang Cristiano Ronaldo.
Mereka memandang pelatih Irlandia, Heimir Hallgrimsson, merancang hal tersebut terjadi dengan tindakannya di sesi konferensi pers sebelum laga.
Hal kedua yang menjadi sorotan FPF adalah soal latar belakang pelanggaran (dugaan sikutan) yang dilakukan.
Mereka melihat pelanggaran yang dilakukan CR7 adalah pelanggaran biasa, tak masuk kategori kekerasan.
FPF menyatakan sang kapten ditarik oleh bek Irlandia, Dara O'Shea, sebelum melakukan pelanggaran tersebut.
Hal tersebut dipandang sebagai reaksi spontan dari Ronaldo menanggapi perilaku yang ditujukan kepadanya.
Selanjutnya, FPF akan mengajukan soal tingkat disiplin Cristiano Ronaldo yang sangat luar biasa.
Mereka berargumen kartu merah di laga kontra Irlandia adalah yang pertama bagi CR7 setelah menjalani lebih dari 200 pertandingan internasional.
Hal itu bisa menjadi indikasi Ronaldo bukanlah pemain yang gemar mencari masalah atau pelanggaran berat kepada pemain lawan.
"FPF dan saya sendiri akan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan hukuman yang diterima Cristiano Ronaldo bakal seminimal mungkin," terang Proenca dikutip dari Jornal de Noticias.
"Kami sudah melakukan analisa segala situasinya secara legal, dan sangat penting bagi kami memetakan segala sesuatunya."
"Kami sangat berharap hukumannya tak akan berat dan singkat."
"Kami semuanya berharap Cristiano bisa tampil sejak laga pertama Piala Dunia 2026," beber Proenca.
(Tribunnews.com/Guruh)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/cristiano-ronaldo-ukir-brace-di-kualifikasi-euro-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.