Timnas Indonesia
Bung Harpa Ungkap Peringatan Prabowo ke ET saat Pecat STY, Kusnaeni Sebut 5 Kandidat Pelatih Timnas
Bung Harpa mengungkap Erick Thohir sempat diberi peringatan oleh Presiden Prabowo saat hendak memecat Shin Tae-yong (STY).
Ringkasan Berita:
- Bung Harpa mengungkap Erick Thohir sempat diberi peringatan oleh Presiden Prabowo saat hendak memecat Shin Tae-yong (STY) dan menggantinya dengan Patrick Kluivert.
- Pasca pemecatan Kluivert, PSSI dihadapkan pada proses pemilihan pelatih baru.
- Bung Harpa menilai federasi kemungkinan besar kembali ke mekanisme lama: penyaringan oleh BTN sebelum diputuskan Exco.
- Pola ini mirip dengan pemilihan STY pada 2019 yang dilakukan secara kolektif kolegial.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dan analis sepak bola nasional Haris Pardede atau Bung Harpa mengungkapkan Presiden Prabowo ternyata pernah mengingatkan Erick Thohir, ketika Ketua Umum PSSI tersebut hendak memecat Shin Tae-yong (STY) dan menggantinya dengan Patrick Kluivert.
Presiden Prabowo, menurut Bung Harpa, ketika itu mengingatkan Erick bahwa langkah sepihak tanpa melibatkan Exco PSSI bisa berbahaya.
"Satu yang harus gua kasih tahu di sini, mungkin belum ada di mana-mana, ini eksklusif. Istilahnya ET ngasih tahu ke Presiden, waktu pemecatan Shin Tae-yong yang diganti Kluivert," ujar Harpa dalam perbincangan di kanal daring channel YouTube Dewan Pundit Indonesia, yang tayang Sabtu (22/11/2025) malam.
"Ini bahaya loh. Kalau sampai gagal Anda bisa dihabisi," kata Harpa menirukan ucapan Prabowo ke Erick Thohir kala itu.
Erick disebut menjawab dengan kesiapan penuh: “Siap, Pak. Kalau perlu saya dipecat, saya siap.”
Bung Harpa menilai, pola pengambilan keputusan sepihak yang dilakukan Erick Thohir kala itu adalah bentuk show of power.
Tanpa melibatkan 15 anggota Exco, keputusan pemecatan STY dan penunjukan Kluivert menjadi sorotan publik. Proses yang dianggap tidak transparan itu menambah dimensi baru dalam polemik kepemimpinan timnas.
Penunjukan Kluivert dan Kegagalan Timnas Patrick Kluivert resmi ditunjuk menggantikan STY pada Januari 2025.
Penunjukan ini menuai pro-kontra sejak awal karena rekam jejak Kluivert dianggap belum cukup kuat untuk menangani timnas. Harpa menyebut, Erick Thohir mempertaruhkan semuanya dalam keputusan tersebut.
Namun hasilnya tidak sesuai harapan. Kluivert gagal mengangkat performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hanya beberapa bulan menangani skuad Garuda, ia diberhentikan PSSI pada 16 Oktober 2025.
Bagaimana situasinya saat ini?
Situasi Pemilihan Pelatih Timnas Senior Pasca pemecatan Kluivert, PSSI kini dihadapkan pada proses pemilihan pelatih baru.
Namun, kali ini Bung Harpa menilai federasi kemungkinan besar kembali ke mekanisme lama yakni penyaringan oleh Badan Teknik Nasional (BTN) sebelum diputuskan oleh Komite Eksekutif (Exco).
Bung Harpa menjelaskan, pola ini mirip dengan pemilihan STY pada 2019, yang dilakukan secara kolektif kolegial.
“Zainudin Amali pernah bilang, pemilihan tahun 2019 itu kolektif kolegial. BTN menyaring, lalu Exco musyawarah. Waktu Kluivert beda, itu lebih ke show of power. Sekarang sepertinya kembali ke pola kolektif,” tegas Harpa.
Ia menilai, mekanisme kolektif ini membuat proses pengumuman pelatih baru berlangsung lebih lama.
Meski Wakil Ketua Umum PSSI Yunus Nusi sempat menyebut lima nama calon akan diumumkan pekan ini, Harpa memperkirakan prosesnya bisa melewati November.
Salah satu nama yang disebut adalah Timur Kapadze, pelatih asal Uzbekistan. Kapadze sudah menyatakan minat besar melatih Indonesia setelah menyelesaikan tugasnya bersama Uzbekistan akhir November.
Kedatangannya ke Indonesia dua pekan lalu disebut bukan agenda resmi PSSI, namun membuka peluang komunikasi informal.
Bung Kusnaeni Sebut 5 Nama Asing
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, mengatakan, Indonesia membutuhkan pelatih berprofil tinggi yang mampu disegani para pemain skuad Garuda yang kini banyak merumput di Eropa.
Hanya saja, Kusnaeni mengingatkan PSSI tidak terjebak pada nama besar dalam polesan CV belaka dalam memilih pelatih Timnas Indonesia.
Kusnaeni meminta federasi mencari pelatih yang kompeten, berprofil tinggi, dan memahami sepak bola Asia.
Terkait lima nama yang masuk radar, Kusnaeni mengatakan, pelatih ideal timnas harus memenuhi tiga syarat utama: kompetensi teknis, profil tinggi untuk dihormati pemain, serta kecocokan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial federasi.
Dalam perbincangan dengan Kompas TV , Sabtu (22/11/2025) malam, Kusnaeni mengatakan pelatih timnas harus memiliki profil yang kuat agar mendapat respek dari pemain-pemain Indonesia yang kini banyak bermain di klub-klub Eropa.
“Pemain kita sekarang profilnya tinggi. Mereka main di klub-klub kuat di Eropa. Jadi pelatihnya harus punya profil yang tidak kalah tinggi supaya dihormati,” ujar Kusnaeni.
Sejumlah nama pelatih yang disebut berada dalam radar PSSI, menurut Kusnaeni, ada lima nama yang paling sering dibicarakan.
- Heimir Hallgrímsson – Mantan pelatih Islandia yang kini menangani Irlandia.
- Jesus Casas – Pelatih kepala Timnas Irak.
- Bojan Hodak – Pelatih Persib yang membawa timnya juara Liga 1 back-to-back.
- Timur Kapadze – Mantan pelatih Uzbekistan.
- Pelatih-pelatih asal Belanda, termasuk calon dengan CV tinggi seperti Giovanni van Bronckhorst.
"Ya, kita sudah mendengar nama-nama itu beredar di media sosial ya. Bahkan di media online juga sudah banyak sebut-sebut. Satu hal yang pasti, seorang pelatih tim nasional itu, samping dia sudah selesai dengan persoalan teknis, kualitas dan sertifikasinya harus sudah memenuhi syarat," kata Kusnaeni.
Namun yang terpenting katanya pelatih baru mesti memiliki profil tinggi yang disegani serta memahami sepak bola Asia.
Dari seluruh nama tersebut, Kusnaeni menilai Hallgrímsson memiliki profil paling tinggi.
“Kalau lihat profilnya, Helgrimson salah satu yang paling memenuhi syarat,” ujarnya.
Namun ia mengingatkan bahwa pilihan akhir tetap bergantung pada kecocokan visi dan kemampuan finansial.
Sumber: WARTA KOTA
Sumber: Warta Kota
Timnas Indonesia
| Pakai Batik, Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Timur Kapadze Salat Jumat di Masjid Istiqlal |
|---|
| Jadwal Final Timnas CP Indonesia vs Iran di Piala IFCPF Asia Oceania 2025: Misi Garuda Cetak Sejarah |
|---|
| Dirtek PSSI Ungkap Alasan Tunjuk Nova Arianto Menjadi Pelatih Timnas U20 Indonesia |
|---|
| Tak Mau Ulangi Kesalahan Era Kluivert, PSSI Janji Selektif Cari Pelatih Buat Timnas Indonesia |
|---|
| PSSI Akui Ada 5 Nama Calon Pelatih Timnas Indonesia, Kenapa Nama Para Calon Dirahasiakan? |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.