Timnas Indonesia
Zainudin Amali: Pelatih Timnas Harus Punya Rekam Jejak Bagus, Bukan Mantan Pemain Hebat Saja
Patrick Kluivert menjadi pembelajaran bahwa reputasi sebagai mantan pemain top tidak otomatis berbanding lurus dengan kualitas kepelatihan.
Zainudin Amali: Pelatih Timnas Indonesia Harus Punya Rekam Jejak yang Bagus, Bukan Mantan Pemain Hebat Saja
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, membeberkan sejumlah kriteria yang menjadi pertimbangan PSSI dalam mencari pelatih baru Timnas Indonesia.
Menurutnya, rekam jejak kepelatihan menjadi faktor utama sebelum melihat aspek lain.
Baca juga: PSSI Berburu Pelatih Baru Timnas Indonesia: Kirim Sumardji ke Eropa, Bakal Wawancara Hallgrimsson?
“Pertama tentu kami melihat rekam jejak. Minimal CV-nya seperti apa, berapa lama melatih, dan di mana saja. Kalau dia pemain bagus, belum tentu jadi pelatih bagus,” ujar Amali seperti dikutip Kompas TV.
Ia menyebut pengalaman sebelumnya bersama Patrick Kluivert menjadi pembelajaran bahwa reputasi sebagai mantan pemain top tidak otomatis berbanding lurus dengan kualitas kepelatihan.
Karena itu, hasil dan pencapaian calon kandidat selama melatih menjadi bagian paling penting dalam penilaian.
Lebih lanjut, Amali menegaskan PSSI tidak ingin menunjuk pelatih tanpa target yang jelas.
Menurutnya, setiap pelatih wajib menyepakati sasaran prestasi yang terukur dan dapat dievaluasi.
“Federasi harus punya target. Kalau target itu tidak tercapai, kontraknya sudah bicara bahwa Anda tidak perform. Jadi dia tidak kaget,” tegas Amali.
Beberapa target awal yang disiapkan antara lain saat tampil di Piala Asia, kemudian di FIFA ASEAN, dan pertandingan lain yang sudah masuk kalender FIFA Matchday.
Baca juga: Wakil Ketua Umum PSSI: Penunjukkan Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Melalui Rapat Exco
“Timnas Senior akan main di FIFA ASEAN. Masa di ASEAN kita tidak bisa lolos ke babak akhir? Kemudian Piala Asia. Kalau Piala Dunia masih jauh,” ucapnya.
Selain rekam jejak, PSSI juga menilai aspek kepemimpinan dan kemampuan komunikasi seorang pelatih.
Amali menekankan pentingnya pelatih yang objektif dan mengedepankan performa dalam memilih pemain.
“Ya dia harus pernah melatih timnas, punya kemampuan komunikasi yang baik, taktik dan strategi yang jelas, dan tidak menganakemaskan pemain. Yang penting pemain yang perform yang dimainkan,” pungkasnya.
Terakhir ia menegaskan bahwa proses wawancara kepada calon pelatih Timnas Indonesia harus dilakukan melalui rapat Exco PSSI karena setiap anggota memiliki pandangan berbeda.
Seperti diketahui, PSSI kini tengah mencari kandidat calon pelatih Timnas Indonesia. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dijadwalkan akan menemui dan mewawancarai beberapa nama calon pelatih Timnas Indonesia di Eropa pada pekan depan.
Sumber: Tribunnews.com
Timnas Indonesia
| Sudah Dihubungi PSSI, Timur Kapadze Ungkap Peluang Latih Timnas Indonesia |
|---|
| Timur Kapadze Akui Pernah Komunikasi dengan PSSI, Tapi Belum Ada Tawaran Resmi Latih Timnas |
|---|
| Kode Keras Timur Kapadze Latih Timnas Indonesia: Ini Rahmat Allah di Awal Kunjungan |
|---|
| Pakai Batik, Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Timur Kapadze Salat Jumat di Masjid Istiqlal |
|---|
| Jadwal Final Timnas CP Indonesia vs Iran di Piala IFCPF Asia Oceania 2025: Misi Garuda Cetak Sejarah |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/zainudin-amali-saat-diwawancarai-usai-kegiatan-kerjasama-yayasan-bakti-sepakbola-indonesia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.