Daftar Perusahaan Teknologi Barat yang Diambil Alih Orang Asia
Pada tahun 2005, perusahaan PC asal China Lenovo memutuskan untuk membeli divisi PC milik IBM bersama dengan brand ThinkPad.
Editor:
Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Berita mengejutkan datang dari Opera beberapa waktu lalu.
Perusahaan asal Norwegia yang terkenal dengan produk perambannya ini dikatakan telah mendapatkan tawaran dengan nilai yang sangat menggiurkan untuk melepas 100 persen sahamnya.
Tawaran itu datang dari sebuah konsorsium yang beranggotakan dua perusahaan software asal China, yakni Kunlun dan Qihoo 360.
Kedua perusahaan masih didukung lagi secara finansial oleh dua perusahaan lain bernama Gold Brick dan Yonglian.
Konsorsium tersebut berani menawarkan mahar sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16 triliun agar Opera mau diakuisisi.
Menariknya, jika kesepakatan itu benar terjadi, ini bukan cerita pertama soal akuisisi perusahaan Barat oleh Asia.
Sebelumnya, ada beberapa contoh lain yang sudah terjadi di dunia bisnis, terutama di industri teknologi.
Meskipun memiliki ciri-ciri yang sama, yakni menawarkan transfer uang dengan nilai besar, ada sedikit perbedaan di antara akuisisi tersebut.
Ada akuisisi keseluruhan perusahaan, ada juga cerita akuisisi yang hanya satu divisi dari perusahaan tertentu.
Berikut beberapa kisah perusahaan-perusahaan Barat yang diakuisisi oleh perusahaan Asia.
IBM
Ini, mungkin, cerita akuisisi paling menghebohkan di industri teknologi. Pada tahun 2005, perusahaan PC asal China Lenovo memutuskan untuk membeli divisi PC milik IBM bersama dengan brand ThinkPad.
Lenovo dikatakan harus membayar 1,25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,8 triliun, jika menggunakan kurs saat ini.
Bagi IBM sendiri, keputusan melepas ThinkPad ini cukup tepat. Perusahaan asal Amerika Serikat ini akhirnya bisa berfokus untuk mengembangkan software, hardware (yang akhirnya dilepas juga ke Lenovo), dan solusi enterprise.
Motorola Mobility
Lenovo memang gemar mencaplok perusahaan dari Barat.
Setelah divisi PC IBM, Lenovo juga ingin mengembangkan sayapnya di dunia smartphone dengan membeli Motorola Mobility dari Google.
Pada hari Kamis, tepatnya tanggal 30 Oktober 2014, Motorola Mobility secara resmi menyatakan diri sebagai bagian dari perusahaan teknologi asal China, Lenovo.
Nilai yang harus dikeluarkan Lenovo adalah sebesar 2,91 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun.
Path
Perusahaan asal Korea Selatan, mengakuisisi jejaring sosial asal Amerika Serikat Path dan aplikasi pesan Path Talk diumumkan secara resmi.
Daum Kakao adalah perusahan Korea Selatan yang menyediakan sejumlah layanan digital terkait gaya hidup. Salah satu produknya yang banyak dikenal adalah instant messenger Kakao Talk.
Tidak disebutkan berapa nilai akuisisi tersebut. Daum Kakao sendiri berniat untuk mengembangkan jumlah basis penggunanya dengan akuisisi ini.
Daum Kakao membeli layanan jaringan sosial Path yang, kala itu, telah memiliki 10 juta pengguna aktif, sebagian besar di Indonesia
4. Segway
Ninebot, sebuah startup robotik asal China, mengakuisisi perusahaan transportasi yang sedang naik daun asal Amerika Serikat, Segway.
Segway sendiri terkenal dengan moda roda dua unik bertenaga listrik. Segway dikendarai dan dikendalikan dengan berdiri.
Kala itu, Xiaomi, salah satu penyandang dana Ninebot, dan beberapa perusahaan turut berinvestasi dengan dana 80 juta dollar AS atau setara Rp 1 triliun dalam proses akuisisi itu.
Namun, tak dibeberkan berapa nilai akuisisi keseluruhan yang dikucurkan Ninebot.
Yang menarik, sebelum akuisisi disepakati, Ninebot dan Segway sempat terlibat ketegangan beberapa bulan lalu. Segway menuntut Ninebot ihwal hak paten. Namun, hal tersebut telah dirembukkan.
Disinyalir, akuisisi Segway juga merupakan strategi Xiaomi untuk masuk ke pasar negara-negara barat seperti AS.