‘Nyantol’ Orderan Tapi Ragu, Diver Gojek Pilih Lapor Ofik Biar Aman
“Enaknya kalau ragu begini langsung lapor ya, Lapor Ofik (Order Fiktif),” jelas dia.
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM – Kring ... kring... kring...
Bunyi handphone Denny berdering keras.
Teman-temannya yang menikmati sore kala itu kompak menoleh ke arah Denny yang tertidur sekian meter dari telepon genggamnya berada.
Seorang teman beranjak dan membangunkan Denny.
“Ada orderan pak,” katanya sembari menggerakan tangan.
Lantas Denny bangun dan langsung meraih handphonenya untuk mengecek orderan dengan seksama.
“Nah ini nyantol,” ucapnya senang.
Baca juga: Gojek Dukung Strategi Kolaboratif Pemerintah Bangun Moda Transportasi Publik Terintegrasi
Namun selang beberapa menit raut mukanya berubah.
Ia yang diminta untuk memesan barang dari toko sekitar satu kilometer dari tempatnya berada itu tiba-tiba ragu.
Pelanggan meminta agar barang yang dipesan diantar ke lokasi yang tak dekat. Bahkan lokasi yang dituju jauh dari pemukiman.
Berkali-kali Denny mengusap handphonenya hendak mencari lokasi tujuan yang pas. Temannya pun ikut membantu.
“Ini dianter ke mana ya, kok lokasinya jauh dari pemukiman warga dan jalanan,” ucap dia.
“Mana hujan lagi,” tambah dia.
Tak ingin berpikir panjang, ia mencoba menghubungi pemesan melalui chat aplikasi Gojek.
“Selamat sore saya Denny, maaf tanya Ini tujuan alamat pas di mana ya,” tulis Denny.