Platform untuk UMKM di Indonesia yang Alami Masalah dalam Memanfaatkan Teknologi
Retensi pelanggan yang buruk karena waktu respons yang tertunda dan kurangnya keterlibatan dengan pelanggan lama
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berdasarkan survei UKM lokal Pancake, lebih dari 80% responden sudah akrab dengan media sosial atau sudah hadir di platform e-commerce, namun hampir setengah dari bisnis yang online ini belum melakukan atau membuat saluran layanan pelanggan (CS) digital.
Pancake juga menemukan bahwa banyak UKM di Indonesia mengalami masalah dalam memanfaatkan teknologi, dan kemungkinan disebabkan oleh akses terbatas ke alat dan pengetahuan yang tepat untuk mengelola bisnis mereka.
Beberapa kesulitan (pain points) yang mereka miliki adalah kesulitan dalam melacak data penjualan, kesulitan dalam mengelola banyak titik sentuh pelanggan sekaligus – seperti WhatsApp, Instagram, Situs Web dan di e-commerce seperti Shopee.
Kemudian kesulitan dalam mengelola staf karena pekerjaan jarak jauh, dan penggunaan perangkat seluler, bukan laptop, oleh anggota staf, tidak dapat memantau dan mengoptimalkan anggaran pemasaran atau periklanan karena kurangnya alat atau pemahaman teknologi.
Baca juga: Pelaku UMKM Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Menguntungkan
Retensi pelanggan yang buruk karena waktu respons yang tertunda dan kurangnya keterlibatan dengan pelanggan lama mereka.
“Kami percaya bahwa hubungan baik dengan pelanggan dibangun melalui percakapan yang cepat, efisien dan efektif.
Dan melalui hubungan baik ini bisnis usaha kecil dan menengah bisa berkembang, sekalipun dengan sumber daya dan kemampuan teknis yang terbatas," kata Aditya Gupta, Director dan Co-Founder dari Pancake dalam keterangannya, Selasa (31/8/2021).
Inilah alasan mengapa kami sangat peduli dengan teknologi percakapan pelanggan, dan saya yakin teknologi Pancake dapat membantu UMKM di Indonesia meningkatkan usahanya,” kata Aditya Gupta, Director dan Co-Founder dari Pancake.
UKM dapat menemukan fungsi penting yang mereka butuhkan di Pancake Core, satu platform di mana usaha kecil dan menengah dapat mengelola bisnis mereka dan berinteraksi secara efisien dengan pelanggan mereka di berbagai saluran, termasuk: WhatsApp, Facebook, Instagram dan Shopee.
Baca juga: From Zero to Hero, Sepak Terjang Terjang Deck Sotto Angkat UMKM Layang-Layang di Indonesia
Ini disediakan secara gratis untuk pengguna pertama kali, sehingga mereka dapat belajar dan mengeksplorasi penggunaannya. Kemampuan platform kemudian dapat diperluas dengan mudah menggunakan integrasi dengan produk Pancake lainnya, termasuk: CRM, POS, Botcake dan Webcake.
Botcake membawa kemampuan otomatisasi yang komprehensif ke dalam platform yang dapat membuat interaksi pelanggan lebih canggih.
Dengan menggunakan Botcake, UKM dapat dengan mudah mengotomatisasi tugas berulang, menjangkau kembali pelanggan lama mereka dan menghemat waktu berharga berkat AI.

Teknologi ini juga memiliki fitur-fitur Growth, Integration dan Gamification di dalamnya untuk membantu bisnis mengembangkan basis pelanggan mereka.
Fungsi Botcake tersedia untuk Facebook, dan dalam waktu dekat akan menjadi yang pertama membawa kemampuan canggih ini ke Instagram.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UKM di Indonesia adalah bagaimana melacak data penjualan dan informasi pelanggan CRM mereka dengan mudah.