Platform Kesia Percepat Adopsi Digital di Layanan Kesehatan
Platform Kesia telah menjalani fase riset selama 4 tahun untuk pengembangan platform Rekam Medis Elektronik (RME).
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digitalisasi di sektor kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan bidang layanan kesehatan, kini menjadi keniscayaan seiring dengan dinamka di masyarakat yang menginginkan layanan kesehatan yang cepat dan efisien.
Tren digitalisasi seperti hadirnya smart hospital juga sejalan dengan tren tuntutan kemajuan teknologi untuk optimasi kinerja layanan kesehatan sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan.
Tren digitalisasi layanan kesehatan ini antara lain diperkenalkan Kesia, salah satu perusahaan digital yang bergerak di bidang platform rekam medis elektronik.
Rizky Riadhy, Founder and CEO Kesia mengatakan, platform digital ini dirancang untuk meningkatkan standar pelayanan rumah sakit terhadap pasien demi tercapainya ketahanan kesehatan nasional sekaligus mengakselerasi transformasi digital di layanan rumah sakit.
Baca juga: Mulai 2025 Skema Rawat Inap BPJS Kesehatan Menjadi Kelas Standar, Bagaimana Aturan Penerapannya?
"Dengan dukungan platform Kesia, data rekam medis pasien akan terhubung dengan data di Kementerian Kesehatan RI," ujarnya di acara Digital Healthcare Overview 2023 & Produk Launching Kesia di Jakarta, baru-baru ini.
Platform ini mendukung kegiatan memonitor data kesehatan di Indonesia dan menerapkan metode prevensi terhadap insiden pasien sehingga lebih dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit terhadap pasien.
Sebelum resmi diperkenalkan, platform Kesia telah menjalani fase riset selama 4 tahun untuk pengembangan platform Rekam Medis Elektronik (RME).
"Hadirnya platfiorm digital ini juga untuk menghadirkan seluruh ekosistem yang dibutuhkan untuk memulai transformasi digital rumah sakit baik dari segi bisnis proses, standarisasi data, dukungan perangkat lunak, dukungan perangkat keras, cloud serta dukungan integrasi dengan pihak ketiga lainnya," ungkap Rezkya F Hairy, Chief Technology Officer.
Dijelaskan, platform ini memberikan layanan yang complete end to end mulai dari Registrasi pasien hingga klaim asuransi dan pengelolaan keuangan dengan sistem yang sudah menggunakan open interoperable API dengan format FHIR & HL7 sehingga dapat terintegrasi dengan alat kesehatan seperti bedside monitoring, radiologi, cath lab, dan lain lain.
Selain itu, juga bisa terintegrasi dengan BPJS, SATU SEHAT Kemenkes, Antrian Online, Mobile JKN, LIS, PACS.
Selain itu rumah sakit tidak perlu mengkhawatirkan kecepatan perkembangan dari luar, seperti cepatnya perubahan integrasi terhadap beberapa aplikasi dari BPJS, Satu Sehat dari Kemenkes dan perubahan lainnya karena Kesia yang akan melakukan perubahan dan update secara berkala untuk semua rumah sakit pengguna Kesia.
"Kesia juga ada untuk klinik dan Puskesmas," ujarnya.
Ditambahkan, pengelola rumah sakit tidak perlu lagi melakukan instalasi dan manual update jika ingin menggunakan Kesia ini karena telah di-support oleh teknologi CI/CD (Continuous Integration dan Continuous Development).
Pengelola rumah sakit hanya perlu fokus pada progres implementasi baik dari segi data maupun kepatuhan penggunaan. Kesia juga dilengkapi sejumlah fitur lengkap dan sudah memulai masuk ke arah subspesialistik sesuai dengan diagnosa yang ada, seperti penyakit jantung, Kesia sudah memiliki menu khusus Cath Lab.
Khusus untuk penyakit seperti kanker, Kesia memiliki menu khusus radioterapi. Begitu pula dengan setiap spesialisasi yang berbeda, platform ini memiliki assessment anatomi tubuh yang berbeda, seperti odontogram pada pemeriksaan objective dokter gigi.
Kesia juga memiliki fitur yang didukung dengan user friendly navigation. Hal ini dapat dicapai dengan berlangsung nya riset dan pengembangan Kesia selama 4 tahun ke belakang.
Untuk mendukung kemudahan menggali insights dari setiap data yang masuk ke dalam platform Kesia, rumah sakit dilengkapi dengan free BI (Business Intelligence) tool agar dapat melakukan pendalaman data dengan cepat dan akurat.
"Hal ini memudahkan semua pelaku rumah sakit untuk melakukan improvement terhadap kualitas pelayanan," jelasnya.
Di sisi lain, Kesia juga memberikan kemudahan terhadap IT rumah sakit untuk melakukan penambahan kapabilitas rumah sakit.
Platform ini memiliki open internal API yang dapat digunakan oleh IT rumah sakit jika ingin mengintegrasikan service tambahan seperti mobile apps rumah sakit, website rumah sakit, maupun tools internal lainnya.
OTTO Parking, Solusi Parkir Digital Masa Kini |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Kacab Bank BUMN Sebelum Diculik: Jejak Digital yang Bisa Bongkar Motif Pembunuhan |
![]() |
---|
Hamas Bantah Klaim Israel, 21 Korban Tewas di Rumah Sakit Nasser Bukan Anggota Pejuang |
![]() |
---|
Naik 1 Juta, Pengguna Aktif Platform Perdagangan Kripto Triv Tembus 4 Juta |
![]() |
---|
IDF Tembak 5 Jurnalis Pakai Rudal di Rumah Sakit Al Nasser Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.