Jumat, 3 Oktober 2025

Saingan Baru ChatGPT, Perusahaan China SenseTime Pamer Chatbot AI SenseChat

CEO SenseTime, Xu Li, mendemonstrasikan model AI besar SenseNova dan chatbot yang yang disebut SenseChat.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Qilai Shen via Bloomberg.
SenseTime yang berbasis di Shanghai, bergabung dalam perlombaan global untuk mengembangkan AI generatif sejak ChatGPT yang dikembangkan startup OpenAI meraih popularitas setelah diluncurkan pada tahun lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Perusahaan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) China SenseTime Group Inc memamerkan serangkaian layanan AI baru, yang digadang-gadang menjadi pesaing terbaru chatbot AI populer ChatGPT.

Dikutip dari Bloomberg, CEO SenseTime, Xu Li, mendemonstrasikan model AI besar SenseNova dan chatbot yang yang disebut SenseChat.

Dengan bantuan staf, Xu menjelaskan bagaimana SenseChat dapat menceritakan sebuah kisah tentang kucing yang menangkap ikan, dengan beberapa putaran pertanyaan dari pengguna dan tanggapan yang diberikan chatbot tersebut.

Xu kemudian mendemonstrasikan bagaimana chatbot AI itu dapat membantu menulis kode komputer, menerima pertanyaan tingkat awam dalam bahasa Inggris atau Mandarin serta menerjemahkannya ke dalam produk yang dapat diterapkan.

Baca juga: Bos ChatGPT Temui PM Fumio Kishida, Mau Buat Bisnis di Jepang

"Dengan SenseNova, kami dapat menyediakan supermarket model besar AI. Kami menyambut mitra kami untuk terhubung ke model besar dan meningkatkannya bersama kami," kata Xu.

Xu menambahkan, pada saat ini programmer manusia melakukan sekitar 80 persen pekerjaan dalam pengembangan AI, tetapi di masa depan hal itu akan dibalik sehingga AI dapat menangani 80 persen dari pekerjaan tersebut, sementara manusia melakukan 20 persen pekerjaan untuk mengarahkan dan menyempurnakan.

Model AI juga dapat membantu memeriksa ulang, menerjemahkan, dan merevisi kode, katanya.

SenseTime juga meluncurkan alat pengolah gambar yang disebut Miaohua, atau "menggambar dalam hitungan detik".

Demo keempat tentang produk yang disebut Ruying atau "seperti bayangan", dapat memodelkan gerakan manusia untuk menghidupkan makhluk digital dalam video. Perusahaan itu juga meluncurkan layanan untuk pemodelan struktur yang menggunakan rendering AI untuk menghasilkan bangunan 3D.

SenseTime yang berbasis di Shanghai, bergabung dalam perlombaan global untuk mengembangkan AI generatif sejak ChatGPT yang dikembangkan startup OpenAI meraih popularitas setelah diluncurkan pada tahun lalu.

Raksasa teknologi Amerika Serikat Microsoft Corp. menjanjikan investasi senilai 10 miliar dolar AS untuk startup AS tersebut, sementara saingannya, mulai dari Google hingga Baidu Inc meluncurkan layanan AI yang dapat membuat konten orisinal mulai dari puisi hingga karya seni hanya dengan perintah sederhana dari pengguna.

SenseTime mengungkapkan kemajuan dalam melatih model generatif teks-ke-gambar pada bulan lalu sebelum dipresentasikan pada hari ini, Senin (10/4/2023).

Perusahaan ini juga didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd.

Seperti perusahaan teknologi besar lainnya, pemimpin perdagangan online China yang didirikan oleh Jack Ma ini sedang berupaya mengintegrasikan AI generatif di berbagai layanannya, dan mulai mengundang pelanggan cloud korporat untuk menguji coba layanan tersebut pada minggu lalu.

Namun, ada kekhawatiran mengenai apakah perusahaan-perusahaan China dapat mengamankan akses untuk mendapatkan chip dan teknologi kelas atas yang diperlukan guna mengembangkan model AI skala besar dalam jangka panjang.

SenseTime sendiri beroperasi di bawah sanksi AS yang menghambat aksesnya ke modal serta komponen penting teknologi dari Amerika.

Selain itu, pemerintahan Joe Biden pada tahun lalu memberlakukan pembatasan penjualan chip akselerator AI, komponen penting dalam pengembangan model generatif berskala besar, kepada pelanggan China.

SenseTime, yang didirikan Xu Li bersama alumnus Massachusetts Institute of Technology Tang Xiao'ou, adalah salah satu debut perusahaan yang paling ditunggu-tunggu di 2021.

Terlepas dari ketidakpastian seputar dampak dari sanksi AS, saham SenseTime melonjak sebanyak 23 perusahaan pada debutnya, membuat Tang sempat menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Perusahaan ini telah melonjak sekitar 25 persen dalam beberapa hari sejak berita mengenai acara hari ini muncul di media sosial, memicu ekspektasi di antara para investor yang terpaku pada setiap pengungkapan layanan AI. Namun, harga sahamnya masih lebih dari 10 persen di bawah harga perdananya.

Pada saat IPO, SenseTime mengklaim dalam prospektusnya sebagai perusahaan perangkat lunak AI terbesar di Asia dengan pangsa pasar mencapai 11 persen secara keseluruhan.

Teknologinya digunakan di berbagai bidang, termasuk membantu polisi China menyediakan penempatan produk dalam film, bahkan menciptakan adegan augmented reality dalam sebuah game mobile oleh Tencent Holdings Ltd.

Baca juga: Berikut Daftar Negara yang Larang ChatGPT, China Hingga Suriah

Sayangnya, pendapatan SenseTime mulai menurun tajam pada tahun lalu karena ekonomi China yang goyah.

Sekarang, investor berharap kemajuan dalam teknologi AI dapat menghidupkan kembali pertumbuhan perusahaan yang pernah menggairahkan pasar.

Ambisi AI China

China tidak merahasiakan keinginannya untuk mengembangkan teknologi AI pada saat negara ini terkunci dalam konflik dengan AS terkait teknologi dari chip hingga kendaraan listrik (EV).

Namun, masih belum jelas bagaimana pemerintah Tiongkok berniat untuk menggembleng dan mengawasi bidang yang sedang berkembang ini.

Beijing berencana untuk memperkenalkan regulasi untuk mengatur penggunaan kecerdasan buatan di berbagai industri.

Hal ini mungkin dimaksudkan untuk memastikan layanan seperti ChatGPT tunduk pada larangan keras Partai Komunis terhadap konten online yang kontroversial atau tidak diinginkan.

Tetapi hal ini juga dapat memberikan aturan dasar yang lebih jelas untuk layanan AI di masa depan, yang dikembangkan perusahaan seperti Baidu dan SenseTime

Baidu, yang memperkenalkan Ernie Bot-nya yang mendapat sambutan beragam pada bulan lalu, dianggap sebagai pemimpin di dalam negeri.

Baidu bermaksud untuk mengintegrasikan Ernie ke dalam layanan pencarian dan layanan perangkat lunak lainnya dari waktu ke waktu, dengan cara yang mirip dengan integrasi Microsoft dari ChatGPT di browser Edge dan penggunaan Bard oleh Google untuk menambah hasil pencarian.

Eksekutif Alibaba dan Tencent juga telah mengadakan pembicaraan mengenai mengintegrasikan AI ke dalam produk mereka.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved