China Rilis DeepSeek-R1 untuk Saingi OpenAI, Diklaim Lebih Pintar dari ChatGPT hingga Meta AI
Tidak hanya menjawab pertanyaan anda, Pengembang DeepSeek mengklaim bahwa model R1 ini dapat memecahkan masalah dengan pemikiran layaknya manusia
Penulis:
Bobby W
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Persaingan dunia kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian memanas dengan datangnya sosok "pemain" baru setelah ChatGPT, Meta AI, dan Gemini kerap menjadi rujukannya.
Berbeda dari yang sudah-sudah, AI baru ini datang bukan dari pengembang yang bermarkas di negara-negara barat.
Teknologi AI yang tengah ramai dibicarakan oleh pemerhati teknologi ini berasal dari China dan bernama DeepSeek-R1.
DeepSeek-R1 dikembangkan oleh laboratorium AI asal China, DeepSeek dengan dasar pengembangan model dari DeepSeek-V3
Dikutip dari rilis yang diterbitkan oleh DeepSeek di Hugging Face pada Rabu (22/1/2025), model baru ini memiliki arsitektur keahlian atau kinerja yang melebihi model AI terdepan milik OpenAI, o1.
Adapun DeepSeek-R1 diklaim memiliki kemampuan lebih unggul dalam pemecahan tugas-tugas rumit seperti matematika, pemrograman, hingga pengetahuan umum.
Tak hanya lebih canggih, DeepSeek-R1 dilaporkan memiliki operasional yang lebih terjangkau dibandingkan dengan o1 dengan tingkat efisiensi daya hingga 90-95 persen .
Tidak hanya menjawab pertanyaan anda, Pengembang DeepSeek mengklaim bahwa model R1 ini dapat memecahkan berbagai masalah dengan pemikiran layaknya manusia.
Model pemikiran baru yang bersifat sumber terbuka ini dikembangkan oleh perusahaan rintisan AI asal China, DeepSeek, yang sebelumnya menarik perhatian awal bulan ini berkat model AI mereka yang sangat kuat, gratis, dan sumber terbuka, DeepSeek-V3,
Model AI baru dari DeepSeek ini adalah model pemikiran mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan analisis sistem AI.
Berdasarkan makalah penelitian yang dibagikan DeepSeek, model baru ini terdiri dari dua versi inti – DeepSeek-R1-Zero dan DeepSeek-R1.
Baca juga: AI Readiness Index: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Terapkan Teknologi Berbasis AI
Versi DeepSeek-R1-Zero dilatih sepenuhnya melalui pembelajaran penguatan (reinforcement learning/RL) tanpa penyesuaian pengawasan lebih lanjut.
DeepSeek-R1 dibangun di atas fondasi yang telah dibuat oleh R1-Zero. Model ini mencakup fase cold-start dengan data yang dipilih dengan hati-hati dan RL multi-tahap yang memastikan kemampuan penalaran dan keterbacaan yang lebih baik.
Bagaimana performa model ini?
DeepSeek-R1 menunjukkan kinerja yang luar biasa di berbagai tolok ukur.
Dalam urusan pemecahan masalah matematika (AIME 2024), model ini memperoleh skor 79,8 persen (Pass@1) yang setara dengan kemampuan produk AI OpenAI yakni o1.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.