Minggu, 17 Agustus 2025

BSSN: Perkuat Ketahanan Siber Butuh Kolaborasi Regulator dan Industri 

Transformasi digital di Indonesia berkembang pesat dengan proyeksi nilai ekonomi digital mencapai USD 360 miliar pada 2030.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Eko Suriyanto
KOLABORASI - Ketua Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia (ADIGSI) Firlie Ganinduto di forum CyberSecure 2025 di Jakarta, Jumat (14/4/2025). Transformasi digital di Indonesia berkembang pesat dengan proyeksi nilai ekonomi digital mencapai USD 360 miliar pada 2030 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi digital di Indonesia berkembang pesat dengan proyeksi nilai ekonomi digital mencapai USD 360 miliar pada 2030 dengan kontribusi terhadap PDB nasional diperkirakan mencapai 20-30 persen.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas mengatakan, di tengah peluang ini, tantangan utama yang harus dihadapi adalah menjaga kepercayaan digital.

"Termasuk di dalamnya keamanan transaksi, perlindungan data, dan ketahanan ekosistem digital dari ancaman siber sehingga dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak," kata Slamet saat forum CyberSecure 2025 di Jakarta, Jumat (14/4/2025). 

Forum ini menghadirkan para pemangku kepentingan—pemerintah, dunia usaha, serta lembaga internasional—untuk merumuskan solusi inovatif menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks..

Dikatakan Slamet, kolaborasi strategis antara regulator dan industri diperlukan untuk memperkuat ketahanan siber Indonesia. 

"Pemahaman bersama tentang prioritas dan kepentingan masing-masing menjadi kunci dalam menciptakan solusi yang efektif," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia (ADIGSI), Firlie Ganinduto mengatakan, strategi keamanan siber yang kuat harus selaras dengan visi ekonomi digital Indonesia.

"Kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam ketahanan siber akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital 8 persen," katanya.

Baca juga: Forum ASBANDA 2025: Keamanan Siber Jadi Tantangan Perbankan di Daerah

Direktur Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Kaspersky, Genie Sugene Gan, menyoroti tren global yang relevan bagi Indonesia seperti dampak AI, pergeseran ke everything-as-a-service (XaaS) juga globalisasi rantai pasokan, serta meningkatnya insiden pelanggaran data. 

Baca juga: Dukung Keamanan Siber, MDI Ventures Suntik Pendanaan ke Startup Cyfirma

"Pembentukan Asosiasi Digitalisasi & Keamanan Siber Indonesia menjadi momentum strategis dalam menyatukan pemangku kepentingan untuk menghadapi tantangan keamanan siber secara kolektif," katanya.(tribunnews/eko sutriyanto)

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan