Di Era Digital, Konsumen Tuntut Keterbukaan Informasi Asal Usul Barang yang Dibeli
Saat ini konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga informasi yang akurat mengenai asal-usul dan keaslian barang
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah semakin maraknya peredaran produk palsu di berbagai sektor industri, kebutuhan akan sistem perlindungan produk yang andal menjadi semakin mendesak.
Apalagi di era digital, konsumen semakin menuntut keterbukaan.
Dennis Giovanni, CEO Sequrra, menyatakan bahwa saat ini konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga informasi yang akurat mengenai asal-usul dan keaslian barang yang mereka beli.
Baca juga: Beragam Siasat Produsen Nakal MinyaKita: Tak Cuma Kurangi Takaran, Ada yang Buat Produk Palsu
“Konsumen ingin bisa langsung mengetahui apakah produk mereka asli, kapan diproduksi, dan bahkan di mana lokasi distribusi terakhirnya,” kata Dennis Giovanni melalui keterangannya, Jumat (6/6/2025).
Ia mengatakan bahwa pihaknya melihat verifikasi publik akan menjadi standar pada setiap produk.
“Konsumen tak lagi menebak-nebak, dan produsen tak bisa lagi sekadar mengandalkan label ‘asli’, karena harus ada bukti digital yang bisa diakses siapa pun,” lanjutnya.
Inovasi terbaru Stiker SQR, solusi cerdas yang menggabungkan teknologi QR code terenkripsi dengan microtext pertama di Indonesia.
“Teknologi ini tidak hanya menargetkan keamanan, tetapi juga membantu pelaku industri menunjukkan tanggung jawab merek mereka di hadapan konsumen,” ujarnya.
Seperti QR biasa, stiker yang dibuat Sequrra memiliki sistem keamanan berlapis yang menggabungkan microtext terenkripsi, Unique ID dan Unique PIN, serta sistem pelacakan real-time berbasis cloud. Teknologi ini memberikan dua keuntungan utama:
Keamanan produk yang sulit dipalsukan, dan verifikasi keaslian yang dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, hanya dengan memindai kode melalui smartphone.
Baca juga: Seperti Apa Hidup di Kota Pintar Bertabur QR Code di Jerman?
“Akan tercipta standar baru: setiap produk yang beredar di pasar dapat diverifikasi keasliannya secara publik. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal membangun ekosistem kepercayaan,” ujar Dennis.
Stiker ini dirancang agar dapat diterapkan secara fleksibel di berbagai lini industri, mulai dari kosmetik, makanan & minuman (FMCG), farmasi, elektronik, hingga fashion.
Teknologi ini memberikan jaminan keaslian tanpa perlu mengubah bentuk atau kemasan produk secara signifikan.
Bahkan, desainnya dapat disesuaikan dengan identitas visual brand, menjadikan stiker ini bukan hanya alat proteksi, tetapi juga bagian dari strategi pemasaran.
Brand yang menggunakan stiker ini juga mendapat akses ke dashboard analitik dan pelacakan, sehingga dapat memantau distribusi produk, mendeteksi anomali, dan mengidentifikasi potensi pemalsuan di titik tertentu dalam rantai pasok.
“Ini adalah bentuk kontrol yang selama ini sulit dicapai oleh banyak pelaku industri,” katanya. (Tribunews.com/Eko Sutriyanto)
Dana Kompensasi BBM Triwulan I-2024 Terbayarkan, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah |
![]() |
---|
Cara Dapatkan QR Code Pertalite, Akses di Website subsiditepat.mypertamina.id |
![]() |
---|
Beredar Edaran Pendaftaran Ormas dan Partai, Ini Jawaban Anies Baswedan |
![]() |
---|
Pembatasan Pertalite Segera Berlaku, Pembeli yang Berhak Didata Lewat Pendaftaran QR Code |
![]() |
---|
Cara Daftar QR Code Pertalite untuk Dapatkan Subsidi Tepat di Website subsiditepat.mypertamina.id |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.