Jumat, 3 Oktober 2025

ERIC 2025: Kompetisi Bidang Robotika dan Elektronika sebagai Wadah Inovasi, Kolaborasi, & Kreasi

Electronics Robotics Innovation Competition (ERIC) 2025: Kompetisi dalam Bidang Robotika dan Elektronika

Istimewa
Kompetisi robotik berskala internasional Electronics Robotics Innovation Competition (ERIC) 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta berhasil menghadirkan kompetisi robotik berskala internasional Electronics Robotics Innovation Competition (ERIC) 2025.

Kompetisi ERIC 2025 sukses menghadirkan 319 tim peserta yang beradu inovasi di bidang robotika dan teknologi. Partisipasi internasional turut memperkuat reputasi ERIC sebagai ajang robotik bergengsi, dengan keikutsertaan 12 tim dari Malaysia, 3 tim dari Filipina, 2 tim dari Vietnam, serta masing-masing 1 tim dari Mauritius dan Taiwan. 

ERIC menjadi wadah aktualisasi bagi generasi muda, baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa, untuk menampilkan ide, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis di bidang teknologi dan robotika.

Lebih dari sekadar ajang perlombaan, ERIC merupakan kompetisi internasional yang berfokus pada dorongan kolaborasi lintas generasi dan penciptaan solusi teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman.

Seiring meningkatnya antusiasme terhadap kerja sama global di bidang robotika, ERIC 2025 hadir sebagai platform internasional yang mempertemukan berbagai negara untuk saling bertukar pengetahuan, inovasi, dan gagasan kreatif generasi muda.

Kompetisi ini berlangsung pada tanggal 24–25 September 2025 di Kampus A Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun Muka, Indonesia.

Dengan mengangkat tema “Challenge the Limit, Innovate the Future”, ERIC 2025 menyajikan beragam kategori lomba bergengsi, antara lain Line Follower Micro, Sumobot, Mini Soccerbot, Programmable Logic Controller, Research Innovation Challenge, serta Creative Innovation. Ajang ini diikuti oleh 319 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, sekolah menengah kejuruan, hingga komunitas teknologi dari seluruh Asia Tenggara dan negara mitra pendidikan Indonesia.

ERIC 2025 juga meninggalkan kesan mendalam bagi peserta internasional. Salah satunya dirasakan oleh Cydric John V. Javier, ketua tim Association of Robotics Intellectuals Striving for Excellence (A.R.I.S.E.) asal Filipina.

“Pengalaman mengikuti ERIC 2025 di Jakarta benar-benar menyenangkan. Meski sempat menghadapi keterlambatan, panitia tetap memberikan kesempatan bagi kami untuk tampil. Para relawan juga sangat ramah dan membuat acara ini semakin bermakna,” ungkap Cydric.

Bagi Cydric, hal paling berharga dari kompetisi ini bukan sekadar piala atau medali, melainkan persahabatan dan koneksi lintas negara.

“Kami bertemu banyak orang luar biasa, mulai dari tim Malaysia, para relawan, hingga pemandu museum. Nilai persahabatan inilah yang membuat ERIC istimewa,” tambahnya.

Ia pun berharap suatu saat ERIC dapat digelar di Filipina, sehingga bisa menghadirkan kehangatan dan semangat kolaborasi yang sama seperti yang mereka alami di Jakarta.

Ketua Pelaksana ERIC 2025, Chairul Shandy, menuturkan bahwa ajang ini dirancang sebagai sarana bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas, kemampuan, serta inovasi di bidang teknologi dan robotika.

Lebih dari sekadar perlombaan, ERIC hadir sebagai platform bertaraf nasional maupun internasional yang memungkinkan para peserta membangun jaringan, mempertajam keterampilan, sekaligus berkompetisi dengan tim dari berbagai negara.

"Saya benar-benar berharap bahwa kompetisi ERIC ini tidak hanya menampilkan kreativitas dan inovasi para peserta, tetapi juga memperkuat kolaborasi internasional dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi." ujarnya.

Kegiatan ini dibuka langsung secara resmi oleh Prof. Dr. Neneng Siti Silfi Ambarwati, S.Si., Apt., M.Si., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Adapun juri-juri yang terlibat dalam ERIC 2025 adalah 

1.     Ts. Irwan Affandi bin Abdul Rahman, B.Eng., M.Eng. dari Vocational Training Officer DV48 – Head of Mechatronic Division Japan-Malaysia Technical Institute, 

2.     Dr. Muhammad Yusro, M.Pd., M.T., Ph.D., dari Secretary of the Curriculum Standards and Educational, Assessment Agency in Indonesia, 

3.     Dandy Cahyo Purnomo, S.Pd., M.Eng., dosen dari Mechatrinics Engineering, Swiss German University, Fira Standard Technical Expert, FSI All Japan, 

4.     Prof. Dr. Efri Sandi, M.T., sebagai Guru besar Pendidikan Teknik ELektronika, UNJ,

5.     Dr. Baso Maruddani, S.T., M.T., selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ.

6.     Vina Oktaviani, S.Pd., Kepala Lab dan Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ

7.     M.T., Muhammad Wahyu Iqbal, S.Pd., M.T., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ

8.     Radimas Putra Muhammad Davi Labib, S.T., M.T., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika UNJ, dan

9.     Agam Niazar Dwi Nur Fahmi, M.T. Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, UNJ

Penyelenggaraan ERIC 2025 mendapat dukungan penuh dari Pioner Club Robotik UNJ, Drs. Pitoyo Yuliatmojo, M.T selaku dosen Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika sekaligus Kepala UPT TIK UNJ, pembimbing Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, serta seluruh civitas akademika Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, dan Universitas Negeri Jakarta.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga turut disokong oleh berbagai sponsor dan mitra industri ternama, di antaranya Omron, Pigeon Teens x Kaila, Vmesco, Naraya Hotel Jakarta, Cloud9, Sari Roti, dan Cleo.

Berkat dukungan tersebut, ERIC 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi robotika, tetapi juga menyuguhkan Seminar Nasional PLC bersama PT Omron Electronics serta Roadshow ke sejumlah sekolah dengan kolaborasi Pigeon x Kaila. Selain itu, terselenggaranya acara ini juga diperkuat dengan dukungan media partner dari Tribun News.

Kegiatan ini ditutup oleh koorprodi Pendidikan Teknik Elektronika, Dr. Baso Maruddani, M.T. “Selama dua hari ini, ERIC 2025 telah menjadi lebih dari sekadar sebuah kompetisi.

Ia menjadi miniatur dari makna sejati inovasi. Kita telah menyaksikan robot-robot yang menunjukkan kemampuan maksimal dalam pertarungan sumo, prototipe kreatif yang menanggapi tantangan sosial, hingga ide-ide riset berani yang berpotensi menjadi terobosan masa depan.

Semangat inilah yang mencerminkan misi utama ERIC: memberdayakan para teknolog muda untuk berpikir melampaui batas, mengubah ide menjadi kenyataan, dan berkontribusi secara bermakna bagi masa depan yang dibentuk oleh teknologi elektronika, robotika, dan solusi berkelanjutan”. 

Di akhir acara, prosesi penyerahan bendera ERIC secara simbolis kepada calon panitia ERIC 2026 dilangsungkan sebagai bentuk serah terima estafet penyelenggaraan kompetisi, sekaligus komitmen untuk terus melanjutkan semangat inovasi di tahun-tahun berikutnya.

ERIC 2025 diharapkan tidak hanya menghasilkan karya yang berhenti pada penilaian dewan juri, tetapi juga mampu berkembang menjadi solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Ajang ini membawa optimisme bahwa gagasan-gagasan cemerlang dari para inovator muda dapat menghadirkan perubahan positif di masa depan, sekaligus memperkuat peran Asia Tenggara sebagai salah satu pusat lahirnya inovasi teknologi global.

Lebih jauh, ERIC 2025 juga menjadi momentum strategis dalam membentuk generasi muda yang siap berkompetisi di kancah internasional.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved