Jumat, 22 Agustus 2025

Wisata Yogyakarta

Wisata ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Menelusuri Tiap Sudut Ruangannya

Paviliun Kompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan tiap bagian kompleks seperti halaman hingga pohon memiliki arti khusus.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Wisata ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat. 

“Istana ini dirancang lebih dari sekedar tempat tinggal kerajaan tetapi juga untuk menjadi titik pusat dari kegiatan sultan.

Ia menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa,” kata Pemandu Wisata Keraton Yogyakarta, Amieroel.

Dari Utara ke selatan area Keraton Yogyakarta ini terdapat Alun-alun Utara, Siti Hinggil Utara, Kemandhungan Utara, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kemandhungan Selatan, Siti Hinggil Selatan dan Alun-alun kidul.

Saat Anda memasuki istana maka Anda akan menapakkan kaki ke tempat yang sejuk dan tenang, tempat yang jauh dari terlepas dari panas, keramaian, dan hirup pikuk dunia luar.

Di pintu masuk utama, Anda akan melihat sebuah penghalang besar atau baturana yang dirancang untuk mencegah roh jahat masuk.

Selain itu terdapat pula Pusaka Kerajaan Keraton Yogyakarta disebut sebagai Kagungan Dalem yang artinya milik Raja.

Lainnya ada Lambang kebesaran, Kereta Kuda, Tanda Jabatan, Bendera, Senjata Prajurit, dan beberapa Manuskrip Kuno.

Tak kalah menariknya adalah keberadaan prajurit-prajurit Kerajon yang hingga kini masih ada, yaitu : Wirobrojo, Patangpuluh, Dhaeng, Jogokaryo, Mantrijero, Ketanggung, Nyutro, Prawirotomo, Surokarso dan Bugis.

Salah satu bangunan yang sangat penting fungsinya adalah Bangsal Kencana tempat raja memerintah.

Di dekatnya terdapat Bangsal Prabayeksa yang berfungsi sebagai tempat menyimpan senjata-senjata pusaka kraton.

Sementara itu, Bangsal Srimanganti sering digunakan untuk menggelar pentas pertunjukkan seni, misalnya tari klasik kraton, wayang kulit, dan sebagainya.

Setiap bangunan di Kraton Yogyakarta ini masih dianggap sakral, namun setiap orang bisa mengunjunginya.

“Dengan catatan, setiap pengunjung mesti tetap mengindahkan peraturan-peraturan yang ada di objek wisata sejarah Keraton Yogyakarta ini,” imbuh Amieroel.

Nah kalau Anda sudah memasuki area dalam, Amieroel menekankan untuk perhatikan rambu-rambu yang dipasang.

Ada beberapa tempat yang tidak boleh dimasuki. “Jangankan wisatawan, Abdi Dalem pun tidak sembarangan diperkenankan masuk,” akunya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan