Wisata Sumut
Lihat, Butiran Emas Tampak Jelas di Dinding Gua, Tapi Tak Ada yang Berani Mengambil, Ini Alasannya
Butiran-butiran emas tampak jelas di dinding sebuah gua di Deli Serdang, Sumatera Utara ini. Anehnya, tak ada orang berani mengeroknya. Ini alasannya.
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Masuk ke dalam gua tentu gelap.
Tapi jadi spesial ketika di tengah kegelapan itu tampak berkilauan butiran-butiran emas di dindingnya.
Nah, karena hal inilah maka dinamai Gua Emas.
Letaknya di Desa Johar, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kilau kuning emas tampak saat lampu sorot senter diarahkan ke dinding gua.

Jalan masuk ke Gua Emas di Deli Serdang, Sumatera Utara (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Kuning emas akan semakin bercahaya dan terlihat titik-titik emas kuning di tengah batu tua yang keras.
Gua ini belakangan menarik perhatian wisatawan.
Kini Gua yang berada di dekat kawasan Danau Linting mulai ramai dikunjungi wisatawan karena dinding gua yang mengandung butiran emas.
Walau mengandung butiran emas di dinding batunya, gua ini dianggap keramat hingga tidak ada yang berani mengerok emas atau menghancurkan batu dinding gua untuk mengambil emasnya.
Hal itu tentu semakin menambah nilai estetika dari gua tersebut, mulai dari untuk pembelajaran dan penelitian asal mula emas di gua tersebut.
Atau sekadar berkunjung melihat keindahan gua berbutir emas.
Ajin, pemandu, menuturkan lorong Goa Emas tidak telalu panjang, sehingga sangat memudahkan wisatawan yang ingin melihat isi dalam goa tersebut.

Fotografer memotret butiran-butiran emas di dinding Gua Emas di Deli Serdang, Sumut (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
"Saat masuk, wisatawan hanya perlu membungkuk sambil jalan jongkok sedikit sebelum sampai ke lorong gua yang memiliki butiran emas," katanya.
Di sana wisatawan akan ditemani guide sebagai penunjuk jalan ke dalam.
Larangan dan Pantangan
Dan diharapkan harus mematahi peraturan atau larangan yang diberlakukan oleh pengelola dan penduduk.
"Peraturannya, hanya berupa tidak boleh mengucapkan bahasa kotor, mengumpat, dan lain-lain. Hal itu dipercaya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, karena tempat ini masih dipercayai akan hal-hal mistik yang menjaga gua tersebut," katanya.
Untuk masuk ke goa ini, wisatawan cukup merogoh kocek sebesar Rp 7 ribu per orang. Dan sudah termasuk ditemani guide untuk melihat dan menjawab rasa penasaran wisatawan tentang gua tersebut.
Pertanyaan yang sering muncul dari wisatawan tentu mengenai apakah emas di dinding gua pernah dicuri atau dikerok oleh orang yang tidak bertanggungjawab? Atau gua tersebut sebelumnya dipakai untuk kegiatan apa atau cerita di balik kekeramatan gua?
Adek, guide, yang masih berusia 11 tahun ini, menuturkan belum ada yang berhasil mengerok emas dari batu tersebut hingga penduduk mempercanyai kekeramatannya karena dijaga oleh makhluk halus. Di sana juga diyakini menjadi tempat dukun bertapa.
"Oleh sebab itu dilarang cakap kotor,bertengkar,mengumpat saat di dalam gua. Karena ditakuti penjaga gua marah dan membuat wisatawan tersebuy diganggu.
Tapi hal itu tentu masih misteri yang menjadi bumbu penarik perhatian wisatawan untuk datang ke gua tersebut. Soal kebenarannya, tentu masih misteri.
Menuju gua, wisatawan menempuh jarak yang cukup jauh atau sekitar 70 kilometer dari Medan.Sekitar dua jam perjalanan dari Medan melalui Delitua dan Patumbak, Deli Serdang.
Namun sepanjang perjalanan, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan sejuknya perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao yang terhampar di kiri dan kanan jalan.
Kendati bisa dilalui dengan roda empat, jalan menuju Gua Emas cukup sempit dan berliku. Sehingga direkomendasikan untuk mengendarai sepeda motor.