Jumat, 22 Agustus 2025

Wisata Aceh

Kasab, Sulaman Benang Emas di Kain Beludru, Khas Aceh, Dulu Jenisnya Mewakili Status Sosial

Penggunaan kasab konon sama dengan rencong. Dahulu, jenisnya mewakili status sosial yang belakangan tidak lagi dipermasalahkan.

adikriya sulam indonesia
Kasab, kerajinan khas Aceh. 

Adapun warna yang terkandung pada kasab terdiri dari atas empat warna khusus yaitu kuning, merah, hijau, dan hitam yang kerap diaplikasikan pada tirai.

Sementara makna filosofis tercermin misalnya pada ayakan yang biasa dipasang di dinding utama akan dihiasi dengan kipas berjumlah 17 buah.

Angka tersebut merujuk pada jumlah sujud dalam salat selama sehari semalam.

Dewasa ini kasab tidak hanya bersulam benang emas, tetapi ada yang menggunakan warna perak.

Penggunaan warna ini menyebabkan harga kasab bersulam perak dibanderol lebih murah.

Proses pembuatannya sendiri memakan waktu hingga berbulan-bulan.

“Pengunjung Museum Aceh tidak hanya sekedar melihat lihat selaku penonton, tapi diperbolehkan untuk mencoba membuatkannya.

Tak terkecuali untuk atraksi kriya berupa kasab,” terang Ketua Panitia Acara Peringatan 100 Tahun Museum Aceh, Hafni.

Kesabaran dan ketelitian menjadi modal bagi para pengrajin kasab.

Mempersembahkan keindahan dalam balutan tradisi.

Fungsi kasab

Penggunaan kasab saat ini umumnya ada acara-acara yang bersifat khusus seperti pernikahan, sunatan rasul, aqiqah, dan ritual adat lainnya.

Selain diaplikasikan pada tirai, kasab atau sulam khas Aceh juga hadir pada dekorasi lainnya di antaranya pelaminan, pintu gerbang, alas duduk, langit-langit rumah, kasur, kipas, hingga gantungan kunci.

Kabar baiknya, kasab kini tak lagi sebatas dekorasi dalam ritual adat.

Namun sudah merambah ke souvenir yang menawarkan citarasa etnik yang menarik ditenteng sebagai cinderamata.

Hmmm... Anda tertarik?

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan