Sabtu, 23 Agustus 2025

Wisata Yogyakarta

Candi Pawon di Magelang Diduga Kuat Pecahan Candi Borobudur Berdasar Tanda-tanda Ini

Candi Pawon di Magelang diduga kuat merupakan bagian dari Candi Borobudur berdasar tanda-tanda berikut ini.

Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Wisatawan sedang memotret Candi Pawon di Magelang. 

Video suasana sekitar Candi Pawon.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Tentu Anda tidak asing dengan candi Borobudur, candi Budha terbesar di dunia yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Jika anda berkunjung ke candi tersebut tidak ada salahnya mampir ke beberapa candi yang ada di sekitarnya, seperti Candi Pawon.

Letak Candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat.

Dibanding dengan candi Borobudur dan Mendut, ukuran candi Pawon jauh lebih kecil.

Terletak di dusun Brajanalan, Kelurahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, lokasi candi ini berada di tengah pemukiman warga.

Berdasarkan data Balai Konservasi Borobudur, Candi Pawon diperkirakan dibangun pada pertengahan abad VIII, hampir bersamaan dengan candi Mendut dan Candi Prambanan.

Nama Pawon diperkirakan berasal dari kata "pa-awu-an" yang berarti tempat menyimpan abu (awu).

Candi Pawon ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa.

Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara-kinari.


Relief di dinding Candi Pawon di Magelang.

Kinari merupakan gambaran makhluk setengah manusia setengah burung.

Kinari digambarkan berkepala manusia berbadan burung. Tata gerak kinari pada masing-masing sisi berbeda satu dengan yang lain.

Melihat ornamen-ornamen yang ada, diduga kuat candi Pawon merupakan bagian dari candi Borobudur.

Hal ini didasarkan pada relief-relief yang terdapat pada Candi Pawon yang merupakan permulaan relief Candi Borobudur.

Batur candi setinggi sekitar 1,5 meter berdenah dasar persegi empat, namun tepinya dibuat berliku-liku membentuk 20 sudut.


Candi Pawon di Magelang.

Dinding batur dihiasi pahatan dengan berbagai motif, seperti bunga dan sulur-suluran. Berbeda dengan candi Buddha pada umumnya, bentuk tubuh Candi Pawon ramping seperti candi Hindu.

Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi terletak di sisi barat. Di atas ambang pintu terdapat hiasan Kalamakara tanpa rahang bawah.

Tangga menuju selasar dilengkapi dengan pipi tangga dengan pahatan pada dinding luarnya.

Hiasan kepala naga di pangkal pipi tangga sudah rusak.

Pada tubuh candi terdapat sebuah ruangan atau bilik.

Diperkirakan di dalam bilik tersebut dulunya terdapat Arca Bodhisattva sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra.

Berdasarkan prasasti Karangtengah (824 M), arca tersebut mengeluarkan vajra (sinar), sehingga kemungkinan arca tersebut terbuat dari logam perunggu.

Candi Pawon dipugar tahun 1903. Pemugaran ini selesai pada tahun 1904 dengan ditandai sebuah ukiran angka 1904 di pintu masuk candi, bagian kiri atas.

Untuk menikmati keindahan Candi Pawon pengunjung cukup membayar retribusi sebesar Rp. 3.500.

Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, tetapi candi ini layak untuk anda kunjungi, terlebih lingkungan candi ini juga bersih dan cukup rapi. 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan