Wisata Kalsel
Taman Hutan Raya Sultan Adam Asyik Buat Jalan-jalan, Tapi Sinyal Handphone Susah Amat!
Taman Hutan Raya Sultan Adam di Kabupaten Banjar menjanjikan keasyikan buat jalan-jalan santai. Sayang, sinyal handphone susah banget di sini!
Jalan ke bawah, menurutnya dekat saja sekitar 200 meter.
Faktanya memang sekitar 200 meter, namun karena jalannya ada yang landai ada juga yang curam sehingga untuk memudahkan pengunjung di sana dibuatkan tangga batu yang undakannya tak beraturan, yaitu ada yang lebar, landai dan jaraknya pendek namun ada juga yang tinggi.
Kondisi tangga batunya ada yang bagus ada juga yang rusak.
Jumlah anak tangganya mencapai ratusan buah, melewati semak belukar dan pepohonan rimbun.
Menapaki ratusan anak tangga ini sangat menguras tenaga, namun pemandangan perbukitan di sekitarnya cukup indah.
Sesekali terdengar suara binatang seperti burung.
Di bawahnya ada air terjun, kolam kecil dan sebuah pendopo.
Namun sayang, air terjun dan kolamnya tampak kering dan dipenuhi dedaunan kering yang berjatuhan akibat kemarau.
"Biasanya kalau nggak kemarau airnya dialirkan dari Kolam Belanda ke air terjunnya. Biasanya anak-anak yang suka sekali mandi di situ. Walau dikelilingi hutan di situ aman kok nggak ada binatang buasnya. Paling-paling ada burung di situ," jelasnya.
Kolam pemandian Belanda dan air terjun ini masuk wilayah Desa Mandiangin Barat, Kecamatan Karang Intan.
Seorang pengunjung, Putri, mengatakan daerah ini cukup nyaman untuk bersantai menenangkan diri karena suasananya tenang.
"Dikelilingi hutan dan bukit yang tenang. Apalagi di atasnya lagi, pemandangannya asyik banget, ada hamparan perbukitan yang hijau dan luas. Anginnya juga segar," katanya.
Memasuki daerah ini dikenai biaya retribusi Rp 2.500 per orang untuk dewasa, anak-anak Rp 1.500 per orang, turis dewasa Rp 20.000, turis anak-anak Rp 10.000, rombongan dewasa Rp 1.250 dan anak-anak Rp 750.
Untuk yang berombongan minimal jumlah pesertanya 25 orang dan harus ada surat keterangan dari Kepala Tahura Sultan Adam.
Khusus anak kecil di bawah usia lima tahun masuknya gratis.
Jika pengunjung membawa kendaraan roda dua dikenai biaya Rp 2.500 dan mobil Rp 10.000 per orang.
Jika ingin memanfaatkan lahan di sana bisa juga, bayarnya per tahun Rp 2 juta per hektar.
Bagi yang ingin outbond, tarifnya Rp 15.000 per orang untuk flying fox per sekali main, semua wahana Rp 25.000 dan semua permainan bagi yang berombongan Rp 15.000 untuk siswa sekolah, Rp 20.000 per orang untuk kantor pemerintahan dan umum Rp 25.000 per orang dengan syarat minimal rombongan 25 orang waktunya maksimal lima jam.
Untuk penyewaan pendopo rumah Banjar Rp 100.000 per hari.
Tak Ada Kendaraan Umum
Menuju ke Tahura Sultan Adam, tak ada kendaraan umum.
Pengunjung biasanya memakai kendaraan pribadi.
Akses jalannya mudah dan mulus.
Jika dari Banjarmasin, jaraknya 50 kilometer.
Anda harus berkendara lurus saja melewati Jalan Ahmad Yani ke kilometer 35, tepat ke tugu perempatan batas Kota Banjarbaru dan Martapura.
Dari sini, ambil jalan lurus saja hingga bertemu jalan mentok dan pertigaan, ambil arah ke kanan.
Dari sini, terus saja sekitar satu kilometer berkendara, ada jembatan kecil, turun dari situ, tak lama di sebelah kanan ada gerbang masuk ke Tahura Sultan Adam.
Jaraknya dari tugu tadi sekitar 15 kilometer.
Di sekitarnya ramai perkampungan warga.
Masuk saja di sini hingga sekitar satu kilometer, ada gerbang kedua dan pos penjagaan retribusi.
Dari sini, Anda sudah memasuki kawasan Tahura Sultan Adam.
Saat menuju jalan pulang, sepertinya pengunjung harus berhati-hati dan mengingat belokan tugu perbatasan Banjarbaru-Martapura tadi sebab tampaknya ada kesalahan peletakan arah penunjuk jalan.
Di papan penunjuk jalan dijelaskan arah ke Banjarbaru lurus dan belok kiri ke arah Biih.
Padahal sebenarnya sebaliknya, ke Biih lurus dan ke Banjarbaru belok kiri. (Yayu Fathilal)