Wisata Sumut
Pulau Berhala: Pulau dengan Berbagai Cerita Mistis yang Kini Dijaga Prajurit Marinir
Destinasi wisata bahari Sumut ini terletak di kabupaten Serdang Bedagai, tepatnya di perbatasan antara negara Malaysia dengan Indonesia.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -Satu lagi pulau memukau di Sumatera Utara: Pulau Berhala.
Destinasi wisata bahari Sumut ini terletak di kabupaten Serdang Bedagai, tepatnya di perbatasan antara negara Malaysia dengan Indonesia.
Sebagai pulau terluar Indonesia, Pulau Berhala dijaga oleh prajurit Marinir yang bertugas untuk memantau dan mengawasi sekitar lokasi serta perairan di kawasan Berhala.

Wisatawan menyusuri hutan belukar di Pulau Berhala di Kabupaten Serdang Bedagai. Tampak mercusuar pengawas (kiri). (Tribun Medan/Silfa)
Untuk masuk, harus meminta izin dulu pada petugas yang bertugas.
Walaupun dibuka untuk wisatawan, pulau ini cukup ketat soal peraturan.
Pendatang harus izin dulu dan menyerahkan segala bentuk senjata tajam dan minuman keras yang dibawa.
Wisatawan juga diberi pengarahan terlebih dahulu agar tidak berbuat asusila, berbicara kotar, tidak merusak tanaman dan membunuh binatang penghuni pulau.
Ya, di sana banyak binatang langka seperti penyu, biawak hingga rusa.
Setelah wisatawan mengiyakan akan mentaati peraturan barulah, bisa masuk ke kawasan pulau.
Pulau ini juga memiliki nilai historis.

Pulau Berhala. (Tribun Medan/Silfa)
Ada cerita rakyat yang menuturkan muasal nama Berhala diberi karena konon Putri Hijau dari Kerajaan Deli (Melayu) diculik dan dibawa oleh pangeran entah berantah yang kemudian diselamatkan oleh adiknya Putri Hijau yang berwujud naga.
Pulau Berhala, menurut penduduk Serdang Bedagai adalah lokasi pemujaan (ritual) mistis, karena adik Putri Hijau yang menjelma menjadi naga berhasil mengalahkan pangeran jahat di pulau tersebut.
Cerita tersebutlah yang menjadi alasan pulau ini disebut Pulau Berhala.
Tapi, ada juga cerita nama "Berhala" diambil dari makam dan tapak kaki Datuk Paduko Berhalo yang merupakan salah satu raja yang terkenal pada masa kerajaan melayu.
Oleh sebab itu pulau dinamakan pulau Berhala.
Tapi, jangan buru-buru mencari makam dan tapaknya, karena rimbunnya hutan dan tebing tinggi sekitar pulau, akan membuat anda tersasar dan kesulitan menemukan jalan pulang.
Karena keberadaan makan dan tapak, konon sudah ditutupi rimbunnya hutan.
Pulau Berhala, dikenal dengan hutan rimbun berbukit-bukit sehingga pohon-pohonnya tampak cukup tinggi.
Namun, tetap ada sisi tanah pasir kosong untuk pantai memukau yang bisa disambangi wisatawan.
Rizka, pengunjung asal Rantau Parapat menuturkan keindahan pulau Berhala terletak pada pantainya yang memiliki biru bergradasi dengan kejernihan yang terlihat bening.
Bermain pasir putih dan menikmati pemandangan laut sekitar yang dipenuhi besar ala Belitung juga dapat anda jumpai.
"Banyak bebatuan beku berukuran besar mirip pantai yang umum di pulau Belitong, seperti yang saya lihat di film Laskar Pelangi," katanya.
Endy Endriawan, owner trip wisata Travel4Pulau yang mengantarkan wisatawan ke pulau tersebut menuturkan banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat berada di pulau Berhala.
"Pulau Berhala memiliki keindahan terumbu karang yang bahkan bisa dilihat dari darat, terumbunya berada di bawah dermaga. Sehingga wisatawan bisa duduk sambil menunggu pemandangan matahari terbenam dan melihat pemandangan terumbu karang," katanya.
Kemudian, bisa melakukan snorkeling atau diving jika bisa berenang. Sedikit agak ke tengah, banyak ikan warna-warni yang akan membuat gemas.
Berbicara mengenai populasi tumbuhan laut di pulau berhala, anda akan terkesima dengan banyaknya terumbu karang.
Ikan-ikan hias berenang bebas dan tak ketinggalan hewan-hewan laut seperti bintang laut, teripang.
"Kami menganjurkan wisatawan yang ingin datang untuk menginap karena jaraknya yang jauh. Jika menginap ada mess marinir yang bisa dipakai untuk bermalam. Wisatawan pun bisa mengisi kegiatan di malam hari dengan membuat api unggun, bakar ikan atau seafood," katanya.
Untuk wisatawan yang ingin ke Pulau Berhala memang lebih murah dan aman jika berangkat dengan trip wisata.
Pasalnya jarak dari Pelabuhan Tanjung Karang memakan waktu 4 jam jika menggunakan kapal boat.
Sedangkan jika anda menumpang dengan kapal nelayan bisa memakan waktu 6-8 jam.
Terlebih jika cuaca sedang buruk dan laut sedang surut, anda bakal kesulitan menepi ke dermaga pulau Berhala yang terbilang cukup tinggi.
Di sana tidak ada kapal wisata atau kapal penumpang yang bisa mengantarkan wisatawan ke Pulau Berhala.
Pilihannya hanya kapal nelayan atau mengikuti kapal travel.
Oleh karena itu dianjurkan untuk bersama teman atau rombongan untuk pergi ke pulau tersebut agar menghemat biaya atau melalui travel.
Jika menggunakan trip wisata, biasanya harga paket hanya Rp 490 ribu sudah termasuk transportasi bus pariwisata ber AC dari Medan untuk transportasi darat, dan kapal penumpang yang sudah ada kamar mandinya untuk transportasi laut.
Biaya juga sudah termasuk makan 5 kali dengan lauk pauk yang lengkap seperti ikan/ayam, sayur dan sambal serta buah dan teh selama 2 hari 1 malam.
Dan dokumentasi selama di pulau serta pemandu untuk jelajah menyusuri spot menarik di dalam pulau seperti mercusuar dan area snorkeling atau diving.
Pastikan anda membawa bekal atau bahan makanan untuk dimasak selama berada di pulau.
Jika ingin menginap dengan berkemah atau menginap di mess marinir harap izin terlebih dahulu.
Soal ikan tidak perlu khawatir, anda bisa memancing ikan di dermaganya dan bisa langsung makan ikan segar.