Wisata Yogyakarta
Cara Masak Seperti Ini yang Membuat Warung Bebek Goreng Kang Dono Tak Pernah Sepi Pembeli
Jika ingin menyantap kuliner bebek yang spesial di Yogyakarta, Anda bisa datang ke warung Bebek Goreng Kang Dono.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Daging bebek memang dikenal memiliki rasa yang gurih dan lezat, sehingga banyak orang menjadi peggemar fanatik daging unggas yang satu ini.

Suasana di Warung Bebek Goreng Kang Dono. (Tribun Jogja/Hamim)
Meskipun dagingnya lezat, tetapi tidak semua tempat makan bisa menghasilkan masakan bebek yang pas.
Seringkali kita menemukan olahan bebek dengan daging yang masih alot dan bau amis di banyak tempat makan.
Jika ingin menyantap kuliner bebek yang spesial, anda bisa datang ke warung Bebek Goreng Kang Dono.
Warung makan sederhana yang berada di jalan Parangtritis, km. 8,5 Dusun Dadapan Kidul, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadikan olahan bebek goreng sebagai andalannya.
Meskipun tempatnya sangat sederhana, hanya menggunakan tenda sebagai tempat berjualan, tetapi olahan bebeknya begitu spesial sehingga warung makan ini selalu ramai oleh pembeli.
Adalah Sugiona (48) atau yang dikenal dengan Kang Dono yang membuka usaha bebek goreng ini sejak tahun 1998.
"Bapak saya dulu berjualan ayam potong dan disetorkan ke beberapa tempat. Karena usahanya berjalan kurang baik, akhirnya mencoba berjualan bebek goreng," ujar Fani, anak kedua Kang Dono saat ditemui di warung makan tersebut.
Lebih lanjut Fani menceritakan, kemampuan orang tuanya mengolah bebek didapatkan dari neneknya (Ibu Kang Dono) yang bernama Mbah Udi.
"Simbah memang jago masak, saat bapak mau membuka warung bebek goreng, simbah mengajari bapak bagaimana cara mengolah bebek agar rasanya enak," tambahnya.
Sebelum digoreng dan disajikan kepada pelanggan, bebek harus dibacem terlebih dahulu, dan proses ini yang membuat bebek Kang Dono spesial.
Setiap harinya Kang Dono dan istrinya yang bernama Wartinem membacem sekitar 40 ekor bebek.
Bumbu-bumbu bacem yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, kunir, ketumbar, jahe, laos, daun jeruk, dan beberapa rempah lainnya, tanpa menggunakan gula jawa seperti bacem pada umumnya.
Butuh waktu hingga tiga jam untuk membuat daging bebek empuk dan bumbunya merasuk.
Setelah dibacem, kemudian bebek siap dijual dan akan digoreng setelah ada pesanan dari pembeli.
Meskipun direbus dalam waktu yang lama, tetapi daging bebek tidak hancur.
Jika datang ke warung makan ini, anda bisa memesan bebek utuhan (satu ekor) ataupun daging bebek potongan.
Satu porsi bebek goreng Kang Dono disajikan bersama lalapan yang terdiri dari kemangi, timun, dan daun pepaya rebus.
Yang juga tidak kalah spesial adalah dua jenis sambal pendamping bebek, yakni sambal lombok hijau dan sambal cabai merah.
Saat mencicipi bebek goreng Kang Dono dagingnya terasa sangat empuk, rasanya benar-benar gurih, dan tidak bau amis.
Saking empuknya anda akan dengan mudah memisahkan daging dari tulangnya.
Dikatakan Fani, meskipun daging bebeknya sangat gurih, tetapi saat memasaknya tidak menggunakan penyedap rasa (msg) sama sekali.
Rasa bebek yang nendang tersebut akan semakin mantap dengan keberadaan dua jenis sambal khas Kang Dono.
Sambal lombok hijaunya terbuat dari lombok rawit hijau segar yang digiling bersama bawang putih, kemudian disiram dengan minyak panas.
Sedang untuk sambal cabai merahnya, terbuat dari bahan yang terdiri dari cabai rawit merah, terasi, bawang, dan tomat.
Selain bebek, di warung bebek goreng Kang Dono ini juga menyediakan ayam kampung dan puyuh goreng. Sebelum digoreng kedua menu ini juga dimasak dengan proses yang sama seperti mengolah bebek.
Selain berada di pinggir jalan Parangtritis, warung makan ini juga ada di tengah dusun Dadapan Kidul.
"Kalo yang dipinggir jalan sini setiap harinya buka dari jam 17.00 sore dan biasanya tutup jam 23.00. Sedang yang di tengah desa buka dari jam 10.00 pagi sampai jam 22.00," terang Fani.
Untuk harga, satu ekor bebek goreng dapat anda nikmati dengan harga Rp.95 ribu.
Untuk satu potong bebek (satu ekor bebek dibagi empat potong) harganya hanya Rp.20 ribu.
Sedangkan untuk ayam goreng harganya Rp. 18 ribu, dan puyuh goreng Rp.10 ribu.(*)