Kamis, 21 Agustus 2025

Wisata Yogyakarta

Candi Asu, Candi Peninggalan Tahun 880 Masehi, Letaknya di Lereng Gunung Merapi

Letak candi ini masih satu jalur dengan obyek wisata Ketep Pass.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Candi Asu, Magelang, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Borobudur, candi Budha terbesar di dunia ini telah menjadi ikon kabupaten Magaleng.

Tetapi jika berbicara mengenai peninggalan bersejarah berupa candi, Magelang tidak hanya memiliki Borobudur.

Beberapa candi tersebar di sejumlah wilayah Magelang, dan salah satunya adalah Candi Asu.


Candi Asu, Magelang, Jawa Tengah. (Tribun Jogja/Hamim)

Candi ini berada di daerah lereng gunung Merapi, tepatnya di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Candi ini berada di sekitar area persawahan dan perkebunan miliki warga.

Lokasi candi di dekat pertemuan Sungai Pabelan dan Sungai Telingsing.

Tidak jauh dari Candi Asu juga terdapat dua buah candi lainnya, yakni candi Lumbung dan candi Pendem.

Berdasarkan data dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, candi Asu adalah candi berlatar belakang agama Hindu.

Pendirian candi ini terkait dengan penemuan sejumlah prasasti di dekat candi Asu, seperti prasasti Sri Manggal II, Kurambitan I dan II yang berisi tentang Sang Pamgat Hino Pu Apus yang menetapkan dharmmanya di Salingsingan.

Selain itu, ada prasasti lain yang menyebutkan tentang dharmma Sri Maharaja Rakai Kayuwangi kepada Bharata di Salingsingan yang berangka tahun 802 Saka atau 880 Masehi.


Pada tahun itulah diperkirakan candi Asu ini dibangun.

Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Sedangkan tinggi bagian atap candi tidak diketahui secara pasti karena telah runtuh.

Di bagian dalam candi terdapat sumur berbentuk persegi yang kedalamannya mencapai 3 meter dengan lebar berukuran 1,3 meter kali 1,3 meter. Fungsi sumur belum diketahui secara pasti, meski di dinding sumur masih terlihat bekas ketinggian debit air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan