Wisata Yogyakarta
Bakso Kuning Gading, Bakso Spesial Dengan Topping Daging Ayam Dan Babat
Jika anda seorang penggemar bakso, dan tinggal atau sedang berada di Yogyakarta, sebaiknya jangan melewatkan warung bakso Kuning Gading ini.
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jika anda seorang penggemar bakso, dan tinggal atau sedang berada di Yogyakarta, sebaiknya jangan melewatkan warung bakso yang satu ini.
Bernama Kuning Gading, warung bakso yang beralamat di Jalan Abu Bakar Ali No.2A ini menjadi salah satu yang cukup terkenal di Yogyakarta.
Adalah Abidin (57) pria asli Muntilan yang merintis warung bakso tersebut sejak tahun 1981.

Bakso Kuning Gading dari Jogja sedang diracik.
"Awalnya saya berjualan bakso dengan cara berkeliling wilayah Kotabaru dengan menggunakan gerobak," ujarnya.
Setelah empat tahun berjualan keliling dan dirasa telah memiliki pelanggan, ayah dua orang anak tersebut memutuskan untuk mangkal berjualan bakso.
Mampu bertahan sejak 1981 tentu ada yang spesial dari bakso racikan Abidin ini.
Menawarkan bakso yang berbeda dengan bakso kebanyakan adalah strategi yang digunakan untuk menarik pelanggan.
“Sejak awal, saya memang berjualan bakso yang berbeda dengan bakso lainnya. Jadi dalam seporsi bakso kami tambahkan potongan babat sapi dan suiran daging ayam,” ujar Abidin.
Setiap pelanggan yang memesan seporsi bakso komplit akan mendapati semangkok bakso yang berisikan mi kuning, irisan tahu, bakso goreng, tiga butir bakso berukuran sedang, serta suiran daging ayam ataupun potongan babat sapi.

Warung Bakso Kuning Gading di Jogja.
Demi mendapatkan rasa yang berkualitas baksonya dibuat dari bahan yang didominasi daging sapi. Dalam setiap mangkoknya terdapat bakso halus dan urat.
Rasa daging benar-benar terasa saat mencicipi tiap butirnya. Belum lagi kuahnya yang gurih namun bening dan ringan, sangat memanjakan lidah.
Tambahan suiran daging ayam dan babat, membuat citarasa bakso racikan Abidin tersebut semakin kaya, dan sensasinya tidak ada di warung bakso lainnya.
Baik suiran ayam maupun babatnya jumlahnya juga benyak sehingga membuat siapa saja yang menikmatinya dijamin puas.
Satu porsi bakso Kuning Gading ukurannya lebih besar dibanding dengan bakso kebanyakan.
“Mangkuk yang saya gunakan bukan mangkuk yang ada di warung bakso kebanyakan , melainkan mangkuk putih polos dengan ukuran yang lebih besar, agar pembeli nyaman dan puas saat menyantapnya,” terang Abidin.
Terkait dengan nama Kuning Gading yang disandang, Abidin mengatakan nama tersebut merupakan pemberian para pelanggannya.
Lebih lanjut dia menceritakan, saat masih berjualan keliling gerobak yang digunakannya dulu dicat warna kuning, sehingga para pelanggan menyebutnya bakso kuning gading.
Saat ini warung bakso Kuning Gading setiap harinya buka dari jam 09.00 pagi hingga 21.00. Untuk harga, dibandingkan dengan bakso-bakso lain di Yogyakarta harganya sedikit lebih mahal, yakni Rp.18 ribu per porsinya.
Tetapi dengan kualitas rasa dan porsinya yang besar, harga tersebut memang sebanding. Terlebih di setiap porsinya ada tambahan daging ayam ataupun babat sapi.(*)