Wisata Kaltim
Sate dan Sop Kambing di Kedai 879 Samarinda Ini Empuk Banget, Soalnya dari Daging Kambing Muda
Sate dan sop kambing di Kedai 879 di Samarinda ini begitu empuk. Maklum, bahannya daging kambing yang masih muda.
Editor:
Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Daging kambing, jadi santapan yang banyak diburu para pecinta kuliner.
Apalagi, daging kambing muda, usia 3-4 bulan, yang masih fresh (segar) dan empuk saat dikunyah.
Kedai 879, satu-satunya kuliner yang menyediakan kambing muda disajikan dalam menu sate, sop dan gulai dengan bumbu khusus, maknyus.
Mitosnya, menyantap daging kambing dipercaya dapat meningkatkan stamina kaum pria.
Mau coba kelezatan daging kambing muda, Anda bisa mampir ke Kedai 879 No 12 di Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda, Provinsi Kaltim.
Tepatnya disamping Hotel JB (didekat Jembatan Baru). Menuju lokasi yang berada di tengah kota Samarinda, di Jalan Agus Salim dan tembus ke Jalan Gatot Subroto.
Menu sate, sop dan gulai kambing muda, menjadi menu andalan Kedai 879. Rasa daging kambing muda memang empuk dan lembut saat dikunyah.
Seratnya daging kambing terasa halus dan tidak amis. Apalagi ditaburi bumbu khas seperi jahe, biji pala dan minyak wijen, yang menimbulkan aroma gurih. Begitu dikunyah rasanya maknyus. Tidak ada satupun daging yang nyangkut di sela-sela gusi.
Satu porsi sate kambing muda cuma dibanderol seharga Rp 50 ribu/porsi (isi 10 tusuk). Untuk menu berkuah seperti sop dan gulai kambing satu porsi dihargai Rp 25 ribu.
Untuk menu pelengkap minumnya selain Es Teh, Es Jeruk juga menawarkan Es Kelapa Batok Muda. Kelezatan daging kambing muda, memang beda dengan sate, sop dan gulai kambing lainnya.

Kedai 879 di Samarinda. Sate dan sop kambingnya empuk. (TRIBUN KALTIM/ BUDHI HARTONO)
Daging kambing muda usia tiga sampai empat bulan, terbilang empuk dibanding kambing yang usianya di atas lima bulan.
Pemilik Kedai 879, Deni Hakim Anwar mengatakan, mendapat pasokan kambing muda dari Pulau Jawa.
"Kita dapat pasokan kambing dari Jawa. terutama kambing muda betina yang gemuk. setiap hari sekitar dua atau tiga ekor. pengunjungnya sekitar 50 porsi sehari," kata Deni, yang dikenal sebagai pengusaha pembuatan kapal di Samarinda.
Sate kambing muda disajikan dengan bumbu sambal kecap dan bumbu sambal kacang yang sudah diberi bumbu khusus (turun temurun dari keluarga).
Sate yang sudah dipanggang, ditaburi dengan bumbu dilengkapi dengan irisan tomat, bawang dan cabai hijau. Sedangkan sop dan gulai, menggunakan rempah khusus tradisional.
Deni mengatakan, bisnis kulinernya baru tiga bulan beroperasi. Awalnya, ia dan keluarga menyukai daging kambing.
"Ini awalnya hobi sekaligus usahanya ini sebagai sarana untuk tempat silaturahmi," ucap Deni, yang memiliki kolega bisnisnya dibidang pembuatan perkapalan.

Sate dan sop kambingnya empuk di Kedai 879 di Samarinda. (TRIBUN KALTIM/ BUDHI HARTONO)
Kedai 879, lanjut Deni, sebagai nama usaha untuk mengingat jasa orang tuanya (Kasyful Anwar, Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim Periode 1999-2004). Ia memberi nama kedai dengan angka 879 merupakan tanggal pernikahan orang tuanya.
"Itu makna tanggal pernikahan orangtua kita, supaya mengingat jasanya. Orangtua kami menikah tanggahl 8 juli bulan Juni tahun 1979. Jadi kita sebut 879," tutur Deni mengungkapkan. (Budhi Hartono)