Selasa, 2 September 2025

Banyak Orang Tidak Paham, Ternyata Ini Sejarah Pedagang Pinggir Jalan Disebut Kaki Lima

Sebutan pedagang kaki lima biasanya kita gunakan untuk penjual yang menggelar lapak di trotoar atau emperan toko. Ini ada sejarahnya, lho.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang Kaki Lima (PKL) membereskan dagangannya di area food court Lenggang Jakarta Kawasan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015). Jelang peresmian pada Jumat (22/5), para pedagang mempersiapkan kios-kiosnya untuk diisi barang-barang. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas

TRIBUNNEWS.COM - Travelers, tanpa kita sadari ternyata di Indonesia banyak istilah aneh yang sering kita gunakan.

Satu di antaranya ketika kita menyebut pedagang di pinggir jalan dengan sebutan pedagang kaki lima.

Sebutan pedagang kaki lima biasanya kita gunakan untuk penjual yang menggelar lapak di trotoar atau emperan toko.

Ternyata istilah ini sudah ada sejak lama, lho.

Banyak orang mengira bahwa munculnya istilah pedagang kaki lima karena pedagang itu jualan dengan gerobak roda tiga ditambah dua kaki orang yang mendorong gerobak.

Jadi mereka dibilang kaki lima.

Anggapan ini ternyata tidak benar, guys.

Dilansir dari wikipedia.com, istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial Belanda.

Pada waktu itu, pemerintah meminta dibangun sarana untuk para pejalan kaki di setiap jalan raya.

Kalau sekarang biasa kita sebut dengan trotoar.

Lebar ruas trotoar yang harus dibangun adalah lima kaki atau setengah meter.

Setelah puluhan tahun berlalu, saat Indonesia sudah merdeka, ruas jalan untuk pejalan kaki itu justru dipakai pedagang untuk berjualan.

Kalau dulu namanya pedagang emperan, sekarang jadi disebut pedagang kaki lima,

Padahal jika menurut sejarahnya, mereka seharusnya disebut pedagang lima kaki.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan