Sabtu, 23 Agustus 2025

5 Tradisi Unik Nusantara saat Rayakan 1 Muharram, Kirab Kebo Bule di Solo hingga Topo Bisu di Jogja

Berikut ini kumpulan tradisi unik di Nusantara saat menyambut 1 Suro atau 1 Muharram

Editor: Daryono
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Warga berjalan kaki dalam keheningan mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, saat mengikuti tradisi "Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng", Selasa (5/10/2013) dini hari. Berikut ini kumpulan tradisi unik di Nusantara saat menyambut 1 Suro atau 1 Muharram 

Tak hanya itu, tradisi ini juga dimeriahkan dengan acara lain, misalnya seni tari, wayang kulit, hingga kesenian reog.

Ledung Suro akan diakhiri dengan kirab dengan membawa roti bolu dalam bentuk lesung dan bedhug di tengah Kota Magetan.

3. Borong Perabot Rumah - Makassar

Di Makassar, ada tradisi yang bernama Barong Perabot Rumah.

Tradisi tahunan menyambut Tahun Baru Islam ini sangat unik dibandingkan dengan tradisi di daerah lain.

Ibu rumah tangga di Makassar akan berbelanja besar-besaran untuk memborong perabot rumah.

Namun, jenis barang yang mereka beli hanya satu.

4. Tabuik - Pariaman

Hoyak Tabuik
Hoyak Tabuik (Tribunnews.com/Harismanto)

Dari Sulawesi, kita berpindah ke Sumatera.

Di Pariaman, warga menyambut Tahun Baru Islam dengan upacara Tabuik atau Tabut.

Upacara ini ada untuk mengenang gugurnya Imam Husein yang merupakan cucu Muhammad SAW.

Tabuik ini menyerupai patung buraq, seekor kuda bersayap dengan kepala perempuan.

Tabuik terbuat dari bambu, rotan, dan kertas.

Serangkaian tradisi ini dimulai 1 Muharram dan puncaknya di 10 Muharram.

5. Tapa Bisu - Yogyakarta

Warga berjalan kaki dalam keheningan mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, saat mengikuti tradisi
Warga berjalan kaki dalam keheningan mengelilingi kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, saat mengikuti tradisi "Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng", Selasa (5/10/2013) dini hari. Tradisi yang dilangsungkan setiap pergantian tahun baru hijriah ini dilakukan sebagai sarana perenungan dan instropeksi warga atas berbagai hal yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Yogyakarta juga mempunyai tradisi unik bernama Tapa Bisu.

Tapa Bisu ini dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta tepat saat malam 1 Suro tanpa berbicara.

Tradisi ini dimulai sejak zaman Sultan Agung, Raja pertama Mataram yang memeluk Islam yang juga mencetuskan sistem penanggalan Jawa.

(Tribunnews.com, Renald/Sri Juliati)(Bobo.grid.id)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan