Selasa, 26 Agustus 2025

Pisang dan 8 Makanan yang Ampuh Hilangkan Jet Lag usai Penerbangan Jarak Jauh

Inilah daftar makanan dan beberapa tips yang ampuh menghilangkan jet lag usai melakukan penerbangan jarak jauh.

Editor: Nurul Intaniar
Flickr/Bernal Saborio
Ilustrasi penumpang yang sedang tidur di pesawat setelah melakukan penerbangan jarak jauh. 

7. Teh

Teh adalah minuman lain yang dapat membantu menghilangkan jet lag, baik memilih cangkir berkafein untuk membantu meningkatkan kewaspadaan saat grogi, atau teh tanpa kafein untuk menenangkan hingga tertidur saat jet lag.

Carvosso menambahkan bahwa meminum teh jahe khususnya dapat membantu meringankan gejala gastrointestinal tertentu yang terkait dengan jet lag.

“Penerbangan jarak jauh dapat menyebabkan masalah perut yang membuat jet lag terasa jauh lebih buruk. Jahe sangat baik untuk perut, dapat meredakan kembung dan gas, yang merupakan masalah umum setelah penerbangan. Menyeruput secangkir jahe dan lemon panas akan memulihkan cairan Anda. Anda sambil menghilangkan gas dan kembung,' jelasnya.

Baca juga: Pramugari Ungkap Pakai Kacamata Hitam Dapat Hindari Jet Lag, Kok Bisa?

8. Minuman olahraga

Merasa dehidrasi setelah penerbangan panjang bukanlah hal yang aneh—itulah sebabnya Aerospace Medical Association (AsMA) merekomendasikan minum delapan ons air setiap jam kamu terbang.

Meminum minuman olahraga yang membantu mengisi kembali simpanan elektrolit mungkin merupakan cara yang lebih efisien untuk pulih dari efek dehidrasi setelah penerbangan jarak jauh.

“Minuman elektrolit seperti Gatorade, Powerade, dll., mengandung banyak elektrolit penting yang dibutuhkan tubuh kita untuk tetap terhidrasi,” kata Feder. "Setelah penerbangan panjang, Anda mungkin kekurangan tidak hanya air tetapi juga elektrolit penting ini."

9. Sarapan yang banyak

Terakhir, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Chaos , menemukan bahwa sarapan yang banyak dan seimbang setelah penerbangan dapat membantu mengatur ulang ritme sirkadian dan mencegah gejala terburuk jet lag.

“Terus-menerus mengubah jadwal makan atau makan di malam hari tidak disarankan, karena dapat menyebabkan ketidakselarasan antara jam internal,” jelas Yitong “Pepper” Huang , PhD, peneliti pascadoktoral di Northwestern University. “Makan lebih banyak di pagi hari di zona waktu baru dapat membantu mengatasi jet lag,” dia berbagi melalui Talker. (TribunTravel.com/Ambar)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan