Mudik Lebaran 2025
VIDEO Mengintip Produksi Pempek Koyek di Tepi Sungai Musi, Kuliner yang Selalu Diburu Jelang Lebaran
Pempek Koyek memilih ikan kakap super sebagai bahan bakunya untuk menghasilkan rasa yang lebih autentik.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Pagi itu di tepian Sungai Musi, aroma khas pempek yang baru digoreng menyeruak dari dapur produksi Pempek Koyek.
Asap tipis mengepul, mengiringi kesibukan para pekerja yang cekatan mengolah adonan pempek.
Di dalam ruang produksi, Gaby (27) dan rekan-rekannya tak henti-hentinya bekerja.
Ada yang meracik adonan, ada yang menggoreng pempek, sementara lainnya sibuk mengemas pesanan. Semua berlomba dengan waktu.
Gaby mengatakan mereka sedang dikejar pesanan dalam jumlah banyak menjelang Hari Raya Lebaran 2025.
"Menjelang Lebaran, pesanan bisa naik drastis. Tahun ini tembus 150.000 piece, dimulai dari hari ini sampai H-2 Lebaran," ucap Gaby, kepada Tribunnews.com di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (23/3/2025).
Pesanan sebanyak itu bukan hanya berasal dari konsumen di sekitaran Kota Palembang, tapi juga dari luar kota.
Di antaranya dari beberapa kota di Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa.
Untuk pesanan di luar kota, Pempek Koyek menyediakan kemasan yang di-vacum dan dapat dibekukan (frozen food), agar makanan khas Kota Palembang itu dapat bertahan lebih lama.
Adapun per kemasan vacum tersebut di jual seharga Rp55.000. Di dalamnya berisi 50 piece pempek beragam jenis.
Di hari-hari biasa, mereka dapat memproduksi sebanyak 40.000 piece pempek dengan jenis yang berbeda-beda.
Di dapur mereka, pempek dibuat dalam berbagai varian, yakni pempek kulit, pempek tahu, pempek adaan, pempek lenjer, pempek kapal selam.
Rahasia Lezatnya Pempek Koyek
Apa yang membuat Pempek Koyek begitu istimewa dan diburu setiap Lebaran?
Pempek Koyek memilih ikan kakap super sebagai bahan bakunya untuk menghasilkan rasa yang lebih autentik.
"Mungkin bentuknya sama dengan pempek lainnya, tapi lidah masyarakat pasti berbeda-beda," tambahnya, tersenyum.
Ketenaran Pempek Koyek bukan isapan jempol belaka. Warung pempek tersebut sudah berdiri selama kurang lebih 30 tahun.
"Berdirinya sudah 20 tahun lebih, hampir 30 tahun. Sekarang semakin ramai, sudah viral," ungkap Gaby.
Laris Manis
Tingginya permintaan menjelang Lebaran membuat banyak pelanggan tak kebagian pempek jika tidak memesan lebih awal.
Hal itu terlihat saat Tribunnews.com berada di warung Pempek Koyek, ada beberapa warga yang datang tampak gagal membeli pempek secara langsung di warung tersebut.
Seorang karyawati yang melayani para pembeli menjelaskan, saat ini Pempek Koyek hanya melayani pembeli yang sudah melakukan pemesanan sejak jauh-jauh hari. (Tim Liputan Mudik/Ibriza/Akbar/Malau)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.