Tribunners / Citizen Journalism
Bambu Unik Lambang ‘Gerindra’
Dari sekian banyak bambu unik dan langka koleksi kini bambu kepala burung lambang “Gerindra” saya simpan
Editor:
Toni Bramantoro
Oleh: Alex Palit
“Unik, mirip kepala burung kayak lambang Gerindra. Ini juga bambu ya, saya kira lengkuas,” celetuk wartawan Kompas sambil memperhatikan gantungan kunci bambu mirip kepala burung garuda lambang Partai Gerindra, saat meliputi bambu unik dan langka koleksi saya. Begitu saya perhatikan, benar juga kayak kepala burung garuda lambang “Gerindra”.
Dari sekian banyak bambu unik dan langka koleksi, kini bambu kepala burung lambang “Gerindra” saya simpan siapa tahu punya makna tersendiri di tahun politik 2014. Dan hobi saya berburu mengkoleksi bambu unik dan langka ini sempat dimuat di halaman “Hobi & Komunitas” – Kompas Minggu (23/3), Berburu Bambu “Ajaib”.
Selain berburu kaset jadul, salah satu hobi saya adalah berburu bambu unik dan langka. Semua itu memberi kepuasan batin tersendiri buat saya. Selain memiliki keunikan artistik yang spesifik terbentuk secara alami, bukan hasil rekayasa bikinan tangan manusia. Misalnya dari bambu bercabang dua, tiga, lima dan bercabang tujuh, bambu berlubang tembus, dan keunikan lainnya seperti berbentuk kuda, ular, berlafal “Allah”, termasuk seperti yang berbentuk kepala burung garuda lambang “Gerindra”.
Bahkan ada bambu-bambu unik dan langka dengan spesifikasi bentuk tertentu diyakini orang memiliki energi bawaan alam untuk tolak bala penangkal energi negatif seperti santet dan sejenisnya. Itu katanya. Semua itu kembali lagi kepada keyakinan atau segesti masing-masing personal individual.
Akhirnya dari bambu-bambu yang bentuk unik dan langka ini saya meyakini bahwa semua ini kebesaran Allah Sang Pencipta. Dari bambu-bambu unik dan langka ini pula saya mendapat pelajaran dan pengalaman spiritual yang semakin menebalkan keimanan akan kebesaran Sanghyang Khaliq, Tuhan Sang Maha Pencipta sebagai arsitek yang maha agung yang berkuasa atas kehidupan dan penghidupan di alam semesta.
Sehebat apapun manusia tidak akan mampu menjangkau membuka tabir misteri Dzat Allah, kita sebagai manusia yang juga ciptaanNya senantiasa selalu bertafakur merenungkan dan mengagumi akan kebesaran alam ciptaan-Nya. Lewat tanda-tanda kebesaran alam ini justru mengajak kita semakin menambah ketakjuban dan makin menebalkan keimanan kita akan kebesaran Sang Maha Pencipta. Karena bagiNya, tak ada yang tak ada jika semua itu keberadaannya memang atas kehendak kuasaNya. GBU All!
* Alex Palit, kolektor bambu unik dan langka
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.