Tribunners / Citizen Journalism
Masyarakat Indonesia dan Transportasi Publik: Integrasi, Efisiensi dan Organisasi
Faiz Arhasy, Awardee Turkiye Scholarship 2021 dan Erasmus+ 2024 Polandia, memberikan opininya mengenai transportasi publik.
Akan tetapi, jika 50 orang tersebut tinggal di rumah pribadi masing-masing maka lahan yang dibutuhkan untuk tempat tinggal mereka sangat jauh berbeda luasnya daripada 50 orang yang tinggal di satu gedung apartemen. Dan tentu saja, jika titik prasarana yang diberikan hanya satu titik maka ada sejumlah orang yang harus menempuh jarak tertentu hingga mencapai titik tersebut.
Jika kita menambah titik prasarana menjadi 3 atau 4 titik maka hal ini akan mengurangi efisiensi waktu karena transportasi publik harus menuju 3 atau 4 titik. Jika kita menambah jumlah armada transportasi maka hal ini akan menambah beban biaya anggaran operasional.
Bisa dibayangkan bagaimana jika hal seperti ini terjadi di setiap sudut sebuah kota? Tentu merupakan permasalahan yang besar. Dan tentang organisasi tata kota masih banyak hal-hal lain yang mempengaruhi kebiasaan masyarakat dalam bertransportasi. Namun, bukan berarti tinggal dirumah pribadi adalah satu hal yang salah. Setiap orang berhak menentukan kenyamanan masing-masing dalam hidup. Oleh karenanya, terkadang di sejumlah aspek kita tidak dapat menyamakan Indonesia dengan negara lain. Langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana mengorganisasi tata kota yang baik tanpa mengenyampingkan pilihan masyarakat dalam berkehidupan agar tercipta ekosistem transportasi yang baik.
Integrasi, efisiensi dan organisasi adalah tiga hal besar yang mempengaruhi kebiasaan masyarakat Indonesia dalam bertransportasi. Untuk mencapai dampak positif penggunaan transportasi umum seperti kota bebas macet dan udara yang bebas dari polusi Indonesia harus memiliki ekosistem transportasi yang baik sehingga masyarakat mau menggunakan transportasi publik. Pasti setiap negara memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan transportasi. Dan demi terciptanya ekosistem transportasi yang baik mari setiap dari kita ikut berkecimpung di dalamnya. Bukan hanya tentang mengambil kebijakan tetapi juga melalui gagasan, perhatian dan ajakan untuk aksesibilitas perpindahan yang optimal.
(*)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| Jurnalis Eropa Sedang Diserang – dan Para Pelakunya Melenggang Bebas |
|
|---|
| Diam Adalah Bentuk Keterlibatan |
|
|---|
| Amerika Serikat Sedang Menyerang Hak Publik untuk Tahu |
|
|---|
| Ketua PPI Jepang yang Baru Dilantik Hadapi Tantangan Demografi Pelajar Indonesia |
|
|---|
| SLT 2025: Kolaborasi Seminar Mahasiswa antara PPI Sivas dan Mahmut Esad Cosan Foundation di Turkiye |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.