Warga Ancam Duduki Kantor Bupati
Warga mengancam akan menduduki kantor Bupati Kapuas jika pemkab tidak mengambil tindakan bagi perusahaan.
TRIBUNNEWS.COM, KUALAKAPUAS - Ratusan warga yang mengaku sebagai pemilik sejumlah lahan yang digarap sebuah perusahaan perkebunan sawit, Jumat (8/10), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor bupati Kapuas. Mereka mengancam akan menduduki kantor itu, jika pemkab tidak mengambil tindakan bagi perusahaan.
Dalam aksinya, mereka hanya duduk-duduk di depan kantor bupati. Beberapa poster berisi tuntutan, dipasang di tiang dan bunga di depan lobi yang biasanya digunakan sebagai tempat mobil Bupati HM Mawardi diparkir.
Selain meminta lahan dikembalikan, pengunjuk rasa antara lain juga mendesak agar bupati mencabut izin perusahaan karena dinyatakan masih beroperasi. Padahal, bupati beberapa waktu lalu telah melayangkan suratnya agar perusahaan menghentikan kegiatan sebelum ada kepastian soal lahan.
"Kerusakan lingkungan yang terjadi luar biasa. Banyak kebun, tatah dan beje, serta hutan galam yang menjadi pencarian masyarakat dirusak oleh perusahaan," ujar Sawung, koordinator lapangan dari warga pengunjuk rasa.
Mereka mengancam akan bertahap di kantor bupati sampai tuntutan dipenuhi. Mereka juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut perusahaan secara hukum karena melanggar sejumlah aturan.