Selasa, 18 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Respons Wali Kota Respati soal Dualisme Keraton Solo: Pemkot Tak Ikut Campur, Singgung Dampak Sosial

Respati Ardi menegaskan Pemkot Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.

Penulis: Nuryanti
Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto
RESPATI ARDI - Wali Kota Solo, Respati Ardi seusai mengikuti sepeda santai dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Sabtu (1/2/2025). Respati Ardi menegaskan Pemkot Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Solo, Respati Ardi, memberikan tanggapannya terkait dualisme di Keraton Solo.
  • Respati Ardi menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.
  • Respati Ardi menyebut, masyarakat dibuat bingung atas kekisruhan yang terjadi.

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat dua kubu yang saling mengklaim sebagai penerus takhta Keraton Kasunanan Surakarta.

Putra bungsu mendiang Pakubuwono XIII, KGPAA Hamengkunegoro, mengukuhkan dirinya menjadi Pakubuwomo XIV menjelang pemberangkatan jenazah ayahnya, Rabu (5/11/2025). 

Sementara itu, Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan putra tertua mendiang PB XIII, KGPH Hangabehi, menjadi Pakubuwono XIV penerus takhta Keraton Solo, di Sasana Handrawina, Kamis (13/11/2025).

Di sisi lain, KGPAA Hamengkunegoro telah resmi dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV dalam Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV, Sabtu (15/11/2025).

Wali Kota Solo, Respati Ardi, telah memberikan tanggapannya terkait dualisme di Keraton Solo tersebut.

Lantas, apa saja respons Wali Kota Solo?

1. Pemkot Surakarta Tak akan Ikut Campur

Respati Ardi menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tidak akan melakukan intervensi dalam konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.

Pemkot Surakarta tidak akan ikut campur, karena masih banyak hal yang harus diselesaikan.

“Jangan (intervensi). Intinya, masih banyak yang harus kami selesaikan."

"Saya berharap apa pun keputusannya, masyarakat bisa menilai dampaknya, baik bagi budaya, kelestarian, maupun wisata,” ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).

Meski begitu, Respati berpesan agar setiap keputusan mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat luas.

Baca juga: Gelar Baru 5 Kerabat Keraton Solo usai Terima Kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro

“Kami menyerahkan semua kepada Keraton Kasunanan. Itu ranah privat Keraton."

"Keraton, Mangkunegaran, dan lembaga adat harus mengukur dampaknya bagi masyarakat,” jelasnya.

2. Minta Mengedepankan Dampak Sosial

Respati Ardi menyebut, masyarakat dibuat bingung atas kekisruhan yang terjadi.

Ia lantas meminta agar pihak terkait mengedepankan dampak sosial akibat kekisruhan tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved