Idrus Marham Belum Dapat Info Reshuffle dari Ical
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku tak tahu menahu soal reshuffle dalam kabinet pemerintahan SBY-Boediono.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku tak tahu menahu soal reshuffle dalam kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mendatang. Apalagi, Partai Golkar digadang-gadang akan menduduki beberapa kursi menteri.
"Selaku Sekjen tidak ada persoalan (reshuffle) seperti itu, tanpa sepengetahuan sekjen. Posisi menteri kalau kinerja bagus dan berprestasi tentu memiliki dampak baik ke Partai Golkar," ujar Idrus kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (17/10/2010).
Menurut Idrus, sampai tadi bertemu dan mendampingi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dalam pembukaan Rapimnas I Partai Golkar, belum ada pembahasan reshuffle dan siapa dari partai yang akan maju. Kalaupun ada, hak Aburizal untuk sodorkan nama untuk duduk di kabinet.
"Terus terang tidak ada persoalan prinsipil yang dibicarakan ketua umum kepada kita. Sampai hari ini, Ketum adalah seorang pemimpin yang demokratis," imbuh politisi asal Makassar, Sulawesi Selatan ini dengan mimik serius.
Ketika ditanya apakah benar Golkar sudah mengincar beberapa kursi menteri seperti Menteri Komunikasi dan Informasi, dan Menteri Negara Pekerjaan Umum, Idrus hanya menjawab normatif.
"Dari dulu sampai sekarang ini, Partai Golkar melihat pengangkatan menteri hak prerogatif presiden. Memang bila mana terkait dengan representasi satu partai, terlebih dahulu dibicarakan pada partai tersebut," katanya lagi.
Hari-hari belakangan beredar kabar bahwa SBY akan melakukan reshuffle beberapa menterinya yang dinilai buruk. Dari sejumlah kursi menteri yang menjadi sorotan publik antara lain Menkominfo, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perhubungan, Menteri Kehutanan.(*)