Jumat, 12 September 2025

Jejak Misterius di Yogya

Video Rekaman Udara Crop Circle Berbah Beredar

Komunitas pesawat mini aeromodelling Capung, mengeluarkan VCD kumpulan foto dan rekaman video crop circle dari udara.

Editor: OMDSMY Novemy Leo
zoom-inlihat foto Video Rekaman Udara Crop Circle Berbah Beredar
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Sejumlah warga melihat pola aneh yang terjadi di areal persawahan dari puncak bukit Suru di Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Pola geometris tersebut diketahui muncul pada Minggu (23/1/2010) pagi ditengah areal persawahan yang ditanami pad.
Laporan Wartawan Tribun Jogja.com, Edi Cahyono

TRIBUNNEWS. COM, SLEMAN --- Komunitas pesawat mini aeromodelling Capung, mengeluarkan VCD kumpulan foto dan rekaman video crop circle dari udara. Video dengan durasi 18 menit ini berisi panorama crop circle di Berbah dan Piyungan, Sleman.

Tidak hanya kejadian di dua tempat itu, di video itu juga ada ulasan mengenai sejumlah crop circle yang ada di luar negeri. Menurut Marketing Capung Aerial Photo dan Video, Septi Endrasmoro (24), rekaman itu hanya dikerjakan dalam waktu dua hari.

"Butuh dua hari, mulai hari Senin dan Selasa lalu, kami melakukan pengambilan gambar dan video dari udara," kata Septi, ditemui di Desa Jogotirta, Berbah, Kamis (27/01/2011).

Namun rilis rekaman video memang sengaja baru dilakukan hari ini. "Biar tidak ada komplain dari stasiun televisi, soalnya hampir semua stasiun televisi swasta nasional mengambil gambar dari kami," ujarnya.

Ia menambahkan, tujuan dari pembuatan film ini, bukan mengajak khalayak untuk mempercayai bahwa itu perbuatan makhluk asing atau UFO. Namun mereka sekedar memberi pengetahuan semata, dikarenakan fenomena ini baru sekali terjadi di Indonesia.

"Mau mempercayai buatan manusia atau UFO, kami serahkan kepada pemirsanya," jelasnya.

Video produksi komunitas Capung rencananya akan dijual seharga Rp 25 ribu per keping. Pihaknya sampai saat ini baru memproduksi 100 keping. "VCD-nya akan kami edarkan di Berbah dan Piyungan dengan menjualnya ke warga setempat," papar Septi.

Proses pengambilan gambar, dilakukan oleh satu pilot dan dua kru. Pesawat yang digunakan berbentuk helikopter mini dan dilengkapi kamera kecil di bagian bawah pesawat.

Kamera yang digunakan jenisnya HD Go Pro, diletakkan pada dudukan, kemudian diterbangkan. "Kamera ini biasanya digunakan pada kejuaraan Moto GP dan bersifat waterproff," urainya.

Pesawat mini yang diterbangkan mampu bertahan walaupun dengan kondisi hujan. Pesawat aeromodeling yang digunakan pihaknya, sempat diterbangkan pada saat hujan untuk pengambilan gambar. "Bisa bertahan asal hujan tidak deras dan tidak ada angin kencang," kata Septi.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan