Perencanaan Pelabuhan Lalaesalo Nunukan Belum Jelas
Kepala Dinas Perhubungan Nunukan Robby Nahak Serang mengatakan, pihaknya harus menunda pembangunan Pelabuhan Lalesalo
Editor:
Harismanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Kepala Dinas Perhubungan Nunukan Robby Nahak Serang mengatakan, pihaknya harus menunda pembangunan Pelabuhan Lalesalo, Sebatik karena hingga kini belum ada perencanaan yang jelas untuk pembangunnya.
“Sampai sekarang kita belum punya perencananan Lalaesalo. Kemudian kita harus memiliki penetapan lokasi untuk membangun pelabuhan. Ketika lokasi yang mau dibangun tanahnya milik siapa? Sampai hari ini pertimbangan saya bukan membatalkan tetapi ini harus kita selesaikan dulu,” ujarnya, menanggapi pernyataan anggota DPRD Nunukan, pada rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (22/6/2011) hari ini.
Ia mengatakan, jangan sampai pembangunan pelabuhan telah berjalan namun dikemudian hari justru menimbulkan masalah baru. “Kemudian pelabuhan itu dibangun di pinggir jalan persis. Saya setuju harus dibangun dengan baik tetapi aspek ini juga tidak boleh ditinggalkan,” katanya.
Ia mengatakan, Lalaesalo memang dimasukkan dalam anggaran dan hingga kini belum pernah diubah anggarannya. Namun sebagai kepala dinas ia juga memikirkan hal-hal lain.
“Saya tidak bicara hanya memikirkan yang sifatnya uang Rp300 juta, yang hanya memasang papan. Tetapi kita bicara kedepan. Kalau memang dibangun permanen yang bagus kenapa harus Rp300 juta?” ujarnya.
Ia mengatakan, harusnya anggaran untuk pembangunan Pelabuhan Lalaesalo ditingkatkan sehingga bisa dibangun pelabuhan yang lebih bagus. Karena kondisi di lapangan aktivitas hanya bisa berjalan pada saat air pasang sementara saat air surut tidak bisa ada aktivitas.
“Kenapa kita tidak keluar sedikit atau kita mengeruk sungai yang ada? Ini pertimbangan, mungkin masukan juga untuk menjadi pemikiran kita kedepan khususnya Dinas Perhubungan,” ujarnya.
Terkait rencana rehabilitasi Pelabuhan Sungai Nyamuk, ia juga berharap agar ada penambahan anggaran agar pelabuhan bisa dibangun lebih permanen. Hal itu terkait dengan keselamatan pelabuhan.
“Kita berharap rehab tidak hanya kamar mandi dan apa yang sudah turun, mudah-mudahan diperubahan bisa kita tambah untuk perbaikan,” katanya. (*)