Selasa, 16 September 2025

Siswa yang Diinjak Guru Dibawa ke Tukang Pijat, Ini Penjelasan SMA Negeri Cepogo Boyolali 

Plt Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto mengatakan pihaknya tidak memiliki asuransi.

Editor: Erik S
TribunSolo.com/Tri Widodo
DUGAAN KEKERASAN - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, saat ditemui Rabu (10/9/2025). Puluhan warga mendatangi SMA Negeri Cepogo pada Rabu (10/9/2025) untuk menuntut agar salah satu oknum guru dikeluarkan dari sekolah. Tuntutan itu muncul setelah guru tersebut diduga melakukan kekerasan terhadap seorang siswa kelas XI. 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI –  SMA Negeri Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah tidak membawa siswa yang diinjak guru ke fasilitas kesehatan.

Pihak sekolah membawa siswa tersebut ke tukang pijat.

Diketahui, seorang oknum guru berinisial H menginjak tiga siswa yang tidur di ruang kelas.

Baca juga: 4 Kasus Bullying Viral Sepekan Terakhir: Remaja Diinjak-injak, Siswa SD Ditelanjangi dan Ditendang

Plt Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto mengatakan pihaknya tidak memiliki asuransi.

“Tidak ada asuransi. BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tidak bisa mengkaver asuransi,” ungkap Djoko, kepada TribunSolo, Senin (15/9/2025).

Ketiadaan perlindungan ini membuat pihak sekolah mengambil langkah sederhana ketika insiden terjadi.

Alih-alih dibawa ke rumah sakit, tiga siswa yang sempat diinjak oleh gurunya justru dibawa ke tukang pijat.

“Itu bentuk pertolongan pertama, karena guru olahraga sedang tugas di luar. Apalagi ada teman siswa yang menyarankan dibawa ke tukang pijat langganannya. Siswa juga sudah beberapa kali ke sana. Yang diinjak kan bokongnya,” jelas Djoko.

Meski mengakui penanganan itu terkesan tak biasa, Djoko menegaskan peristiwa penginjakkan siswa bukanlah kebijakan sekolah.

“Memang tak ada SOP khusus untuk membangunkan siswa yang tidur di kelas. Tapi sekolah sudah menetapkan SOP anti-bullying dan anti-kekerasan. Tindakan menginjak siswa itu jelas tak dibenarkan,” tegas Djoko.

Djoko yang cukup mengenal sosok guru H menyebut bahwa rekannya itu dikenal kalem dan jarang marah.

“Malah saya dulu kira beliau guru agama. Nesu (marah) itu saya belum pernah lihat. Waktu kejadian itu dia katanya sambil bercanda,” ungkap Djoko.

H bahkan sempat melontarkan kalimat yang disebut Djoko sebagai candaan sebelum melakukan tindakannya.

Baca juga: Oknum Guru SMP Aniaya Murid di Aceh, Pimpinan Komisi III DPR RI Minta Polisi Bertindak

Yo cah yo di idak-idak gen mari kesel e (Ya anak-anak ya, diinjak biar sembuh capeknya)," kata Djoko menirukan H.

Sempat Digeruduk Warga

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan