Pasokan Ayam ke Jambi Tersendat 3 Minggu
Disperindag Provinsi Jambi mengatakan pasokan dari luar provinsi berkurang, dari minggu terakhir Juni sampai minggu ke dua Juli.
Editor:
Harismanto
Laporan Wartawan Duanto A Sudrajat
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Selama tiga minggu pasokan ayam ke Provinsi Jambi diprediksi tersendat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi mengatakan pasokan dari luar provinsi berkurang, dari minggu terakhir Juni sampai dengan minggu ke dua Juli.
Tiga provinsi luar pemasok belum dapat mengirim ayam secara maksimal. Provinsi Sumatera Selatan, Riau dan Lampung sedang mengalami 'kandang kosong' dan belum bisa panen. Akibat dari kekosongan ini pasokan ke Jambi terganggu.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Provinsi Jambi, Filda Devria mengatakan 'kandang kosong' ini disebabkan kondisi belum panen. Dibutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk mengembalikan pasokan.
"Pasokan dari Sumsel, Riau dan Lampung terganggu karena kandang kosong, belum bisa panen," kata Filda, Sabtu (2/7/2011) siang.
Walaupun masih ada peternak yang mulai panen, untuk mencukupi kebutuhan ayam, sementara ini kebutuhan didukung dari Provinsi Sumatera Barat. "Sementara pasokan dari Sumbar, yang terdekat," lanjutnya.
Akibat pasokan bahan strategis yang terganggu ini, harga daging ayam di pasaran meningkat. Harga daging di pasar-pasar disebutkan naik menjadi Rp 32 ribu-36 ribu per kilogramnya.
Dukungan pasokan ayam untuk Provinsi Jambi, memang dominan dari tiga provinsi tersebut. Disperindag menyebutkan untuk pasokan lokal belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh provinsi. (*)