Jumat, 26 Desember 2025

Penjual Pacar Akui Sejak Awal Berhubungan Kelewat Batas

Bahkan, Mei 2011, Rianti sempat hamil. Namun, calon bayi itu digugurkan oleh Rianti dengan alasan belum siap menjadi orangtua karena masih bersekolah

Editor: Yudie Thirzano

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Armendi (22), mahasiswa Fakultas Ekonomi sebuah PTN terkemuka di Surabaya, dibekuk, Selasa (23/8/2011) karena menjual kekasihnya sendiri. Mendi mengakui bahwa hubungannya dengan Rianti sudah kelewat batas.

Bahkan, Mei 2011, Rianti sempat hamil. Namun, calon bayi itu digugurkan oleh Rianti dengan alasan belum siap menjadi orangtua karena masih bersekolah.

“Saya sudah bertemu dengan orang tuanya. Mereka meminta pertanggungjawaban. Saya siap tapi kok ndak tahunya dia (Rianti) menggugurkan kandungan,” aku Mendi. Sebulan kemudian hubungan mereka bubar. Mendi meninggalkan Rianti begitu saja.

Mendi mulai tertarik dengan gadis lain yang lebih cantik. Namun, diam-diam Rianti masih mencintai Mendi. Ia tak ingin berpisah, apalagi ia telah menyerahkan segala-galanya kepada Mendi, termasuk mahkota kegadisannya.

“Setelah putus itu kami sudah punya pasangan masing-masing. Tapi, dia masih sering menelepon saya. Terus terang saya risih saat dia telepon-telepon terus,” ujar mahasiswa program D III itu.

Kasus ini terbongkar setelah anggota Subnit Vice Control Unit Jatanum mencium praktik prostitusi ala Mendi. Polisi memancing Mendi untuk menyediakan cewek sekolah di Hotel Malibu Jl Ngagel. Bukan perkara mudah bagi polisi untuk meyakinkan Armendi. Pasalnya, Mendi hanya melayani transaksi via internet.

“Saya memang memiliki Facebook dan email sendiri untuk menjual dia. Saya kirimkan foto di sana. Kalau pelanggan tertarik, saya langsung buka harga,” ujar Armendi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved