Rabu, 1 Oktober 2025

Royal Wedding Keraton Yogyakarta

Tamu Diperiksa dengan Metal Detector

Pihak keraton mengantisipasi berbagai kemungkinan saat Puncak acara Pernikahan Agung (Royal Wedding). Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X.

zoom-inlihat foto Tamu Diperiksa dengan Metal Detector
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Iring iringan kirab kereta kuda dari Keraton Yogyakarta melintas di perempatan Pos Besar,Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, Jumat (14/10/2011). Dalam gladi kirab kereta kuda untuk pengantin dari putri Sultan Hamengku Buwono X tersebut diikuti oleh prajurit keraton dan sejumlah kereta kuda, namun tidak menggunakan kereta Kiai Jong Wiyat peninggalan Hamengku Buwono VII yang akan digunkan oleh kedua mempelai menuju Bangsal Kepatihan pada hari H. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Puncak acara Pernikahan Agung (Royal Wedding). Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan KPH Yudanegara digelar Selasa  (18/10/2011).

Upacara panggih akan akan digelar di Bangsal Kencana, Kraton Ngayogyakarta. Pihak keraton mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi dengan memberlakukan sistem satu pintu bagi tamu undangan yang datang.

Koordinator Panitia Pernikahan Agung, KRT Yudahadiningrat mengungkapkan pihaknya hanya akan memberlakukan sistem satu pintu untuk tamu, hanya melalui Regol Ponconiti (Keben). T

Pengamanan di pintu masuk Keben itu sangat diperketat, para tamu undangan yang datang akan diperiksa satu persatu dengan alat metal detector dari Paspampres dan petugas kepolisian setempat. Selain itu, tamu undangan yang masuk itu harus membawa pin yang sudah dibagikan bersamaan dengan undangan yang dibagikan.

"Kami hanya mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, jika kemungkinan ada penyusupan oleh pihak-pihak yang kontra dengan kraton," paparnya saat dihubungi Tribun Jogja (Grup Tribunnews.com).

Hal itu dibenarkan oleh GBPH Prabukusumo, selaku panitia yang menangani urusan  media, kalau pemberlakuan sistem satu pintu itu diberlakukan untuk akses masuk menuju ke Bangsal Ponconiti (Keben).

"Tamu yang masuk lewat pintu lain tidak diperbolehkan, hanya ada akses satu pintu lewat Keben," ucapnya.

Sementara akses masuk dari Regol Magangan itu hanya diperuntukan bagi abdi dalem, dan juga panitia. Di luar itu, pintu ini juga akan dijaga dengan ketat. " Akan disiapkan alat metal detector, jika ada kemungkinan hal yang membahayakan," ucap Gusti Prabu yang diberikan tanggung jawab sebagai ajudan ngarso dalem ini.

Gusti Prabu mengatakan akan ada petugas kepolisian yang berjaga di Regol Magangan. Karena sempat ada isu akan ada penyusupan, maka sebaiknya harus diantisipasi sistem keamanannya.

"Memang ketat, dan protokolernya pun harus tetap mengikuti cara kraton," katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved